Pejuang Ukraina Lenyapkan 221 Tentara Vladimir Putin di Zona Pembunuhan, Kota Bakhmut Masih Membara

12 Maret 2023, 21:36 WIB
Sebuah tank Rusia dihancurkan oleh ledakan yang dijatuhkan oleh drone di dekat Bakhmut pada hari Rabu.* /72.brigade.best/Newsflash

ZONA PRIANGAN - Zona Pembunuhan di Kota Bakhmut telah menewaskan 221 tentara dari pasukan Vladimir Putin. Sementara tentara bayaran Grup Wagner terus merangsek ke garis depan.

Kiev melaporkan, pertempuran di Kota Bakhmut masih berlangsung sengit. Pasukan Volodymyr Zelensky telah melenyapkan 221 tentara Rusia yang terperangkap di Zona Pembunuhan.

Selain itu, Kiev mengungkapkan, lebih dari 300 tentara pro-Moskow terluka beberapa jam yang lalu setelah disergap pejuang Ukraina.

Baca Juga: Ramzan Kadyrov Desak Rusia Merebut Kembali Swiss Setelah Menghancurkan Ukraina dengan Senjata Nuklir

Walau telah kehilangan banyak tentara, pasukan Rusia yang didukung tentara bayaran Grup Wagner mencoba untuk menguasai Bakhmut sepenuhnya.

Yevgeny Prigozhin, pendiri Grup Wagner, mengklaim Bakhmut hampir seluruhnya dikepung awal pekan ini, tetapa pejuang Ukraina masih memberi perlawanan.

Rusia mengklaim telah mengambil nyawa ratusan tentara Ukraina, dan menyebut dalam waktu dekat Bakhmut akan jatuh dalam kekuasaan Moskow.

Baca Juga: Pasukan Terjun Payung Ukraina Secara Brutal Hancurkan Sekumpulan Tank Bebek Duduk Rusia di Jalanan Berlumpur

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Rusia mengklaim sebanyak 210 tentara Ukraina tewas di Donetsk secara keseluruhan. Pertahanan Kiev di Bakhmut pun mulai melemah.

Sementara itu, Kemenhan Inggris, dalam buletinnya pada hari Minggu, mengatakan kelompok tentara bayaran Wagner Rusia telah menguasai sebagian besar wilayah timur Bakhmut.

Pernyataan Kemenhan Inggris itu sejalan dengan klaim oleh pendiri tentara bayaran Yevgeny Prigozhin pada hari Rabu.

Baca Juga: Tentara Grup Wagner dan Pasukan Rusia Mulai Retak di Soledar, Vladimir Putin Pecat Jenderal Sergei Surovikin

Dikutip Express, DefenseHQ tweeted: "Di pusat kota, Sungai Bakhmutka sekarang menandai garis depan."

Namun, berbicara kemarin, Kolonel Jenderal Ukrainie Oleksandr Syrskyi mengatakan negaranya siap untuk membalas lebih keras.

Ukrainie Oleksandr menjelaskan: "Perlu waktu untuk mengumpulkan cadangan dan memulai serangan balasan, yang tidak akan lama lagi."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Express

Tags

Terkini

Terpopuler