ZONA PRIANGAN - Negara-negara asing berlomba untuk menyelamatkan warganya dari Sudan. Ribuan orang termasuk warga Sudan dan negara tetangga melarikan diri ke negara lain dalam beberapa hari terakhir, termasuk ke Mesir, Chad, dan Sudan Selatan, meskipun kondisi sulit dan tidak stabil di sana, seperti dilaporkan oleh Reuters.
Kekacauan ini menyebabkan para diplomat dan pekerja bantuan asing membawa puluhan anak dan ratusan pekerja bantuan dan diplomat pada perjalanan yang berbahaya dari Khartoum ke Port Sudan di Laut Merah.
Namun, situasi yang menyedihkan terjadi bagi mereka yang masih tinggal di negara ketiga terbesar di Afrika tersebut. Harga bahan makanan, air bersih, obat-obatan, dan bahan bakar sangat tinggi.
Baca Juga: Breaking News: Sudan Berhasil Capai Gencatan Senjata 72 Jam!
Komunikasi terbatas dan listrik sering padam. Laporan mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan dirampok dan "pertempuran sengit" di Khartoum, Northern, Blue Nile, North Kordofan dan Darfur menghambat operasi bantuan.
Organisasi bantuan sedang mundur karena serangan, dan Program Pangan Dunia menghentikan misi distribusi makanan, salah satu yang terbesar di dunia. Akibat evakuasi cepat warga asing, negara ini hampir kolaps.
Namun, mereka berharap dukungan lebih besar dari negara-negara asing untuk menekan kedua belah pihak agar menghentikan perang.
Baca Juga: Krisis Sudan Meningkat, Swiss Pulangkan Staf Kedutaan dari Khartoum
Beberapa negara termasuk Kanada, Prancis, Polandia, Swiss, dan Amerika Serikat, telah menghentikan operasi kedutaan mereka sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Namun, pertempuran mereda pada akhir pekan lalu, memungkinkan Amerika Serikat dan Inggris untuk membawa pulang staf kedutaan mereka, memicu gelombang evakuasi warga asing oleh negara-negara yang bervariasi mulai dari negara-negara Arab hingga Rusia, Jepang, dan Korea Selatan.
Banyak negara mengirimkan pesawat militer dari Djibouti. Keluarga dengan anak-anak berdesak-desakan di pesawat angkut militer Spanyol dan Prancis, sementara sekelompok biarawati adalah salah satu dari evakuasi di pesawat Italia.
Sekretaris Jenderal PBB meminta anggota Dewan Keamanan untuk menggunakan pengaruh mereka agar Sudan kembali ke jalan transisi demokratis.
Meskipun pihak militer Sudan dan Rapid Support Forces (RSF) telah setuju untuk mengadakan gencatan senjata 72 jam, situasi di Sudan masih tidak stabil. Terus berharap untuk mencapai tujuan bersama untuk kembali ke pemerintahan sipil di Sudan.***