Denda Wikimedia Capai 8,4 Juta Rubel karena Konten yang Dilarang di Wikipedia Terkait Militer Rusia

28 April 2023, 05:20 WIB
Halaman web Wikipedia yang digunakan pada komputer laptop terlihat pada ilustrasi foto yang diambil di Washington, 17 Januari 2012. /REUTERS/Gary Cameron

ZONA PRIANGAN - Pada hari Kamis, pengadilan di Rusia menjatuhkan denda sebesar dua juta rubel atau sekitar Rp359 juta kepada Wikimedia Foundation yang merupakan pemilik Wikipedia, karena tidak menghapus konten yang disebut sebagai "konten yang dilarang" terkait militer Rusia, menurut Interfax.

Ini adalah kali ketujuh Wikimedia dikenakan denda pada tahun 2023 karena tidak menghapus informasi yang dilarang. Total denda yang harus dibayar kini mencapai 8,4 juta rubel atau sekitar Rp1,5 miliar.

Denda terbaru ini diberikan karena tidak menghapus sebuah artikel tentang sebuah unit militer yang berisi "informasi militer rahasia" tentang lokasinya, komposisi dan perlengkapannya, termasuk informasi terkait kemajuan apa yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus di Ukraina.

Baca Juga: Kepala Wilayah Kherson Bantah Laporan Pasukan Ukraina Menduduki Pos di Sepanjang Sungai Dnipro

Wikimedia belum memberikan tanggapan terkait hal ini. Wikimedia sebelumnya mengatakan bahwa informasi yang dianggap merugikan oleh otoritas Rusia adalah informasi yang bersumber jelas dan sesuai dengan standar Wikipedia.

Wikipedia adalah salah satu sumber informasi independen yang masih tersisa di Rusia sejak tindakan keras pemerintah dalam memblokir konten daring semakin intensif setelah invasi Moskow ke Ukraina tahun lalu.

"Kami belum memblokir Wikipedia, belum ada rencana untuk melakukan itu," kata Menteri Urusan Digital, Maksut Shadaev, seperti dikutip oleh Interfax pekan lalu.

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Mendorong Kenaikan Belanja Militer Eropa Terbesar Sejak Perang Dingin

Namun demikian, langkah-langkah untuk membatasi akses ke informasi daring di Rusia terus meningkat sejak invasi Moskow ke Ukraina. Pengadilan Rusia telah membatasi akses ke situs web yang dianggap merugikan pemerintah, seperti Telegram dan LinkedIn.

Beberapa bulan lalu, pemerintah Rusia mengumumkan bahwa mereka akan memperketat pengawasan dan pembatasan akses ke informasi daring di negara tersebut.

Hal ini mengkhawatirkan banyak pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia, yang khawatir bahwa pembatasan tersebut akan menghambat kebebasan berekspresi dan akses ke informasi yang dapat membantu masyarakat dalam mengambil keputusan yang tepat.

Baca Juga: Yevgeny Prigozhin: Pasukan Ukraine yang Dilatih di Jerman akan Memberikan Tantangan Serius

Sementara itu, Wikimedia Foundation dan Wikipedia masih berjuang untuk mempertahankan kebebasan informasi dan menghindari penyebaran informasi yang salah atau tidak akurat.

Meskipun demikian, denda yang terus dikenakan pada Wikimedia menunjukkan bahwa masalah ini masih terus berlanjut dan menjadi perhatian banyak pihak di seluruh dunia.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler