ZONA PRIANGAN - Suami bejat, mungkin itu julukan yang pas kepada seorang pecandu alkohol asal Jaunpur, India.
Pria yang suka judi itu, membiarkan istrinya diperkosa dua temannya.
Tidak tanggung-tanggung, peristiwa pemerkosaan itu terjadi hingga dua kali.
Baca Juga: Ngeri, Donald Trump Ternyata Lebih Menakutkan Ketimbang Corona
Perkosaan pertama terjadi saat si pria kalah judi dan tidak memiliki uang, kemudian mempertaruhkan istrinya.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di Pikiran-Rakyat Depok.com dengan judul "Kalah dalam Bermain Judi, Seorang Pria Pertaruhkan Istrinya untuk Diperkosa Teman-Temannya".
Fatalnya si pria itu kalah lagi dan merelakan istrinya untuk diperkosa sebagai taruhan judi.
Baca Juga: Kampanye Pilkada Hadirkan Konser Musik Perlu Dikaji, Berisiko Penyebaran Covid-19
Dikutip oleh ZonaPriangan.com dari Gulf News, sang istri yang merupakan korban mengaku bahwa suaminya adalah pecandu alkohol dan rela mengorbankannya dalam permainan judi.
Sang istri menjelaskan bahwa Arun dan Anil merupakan teman suaminya yang sering berkunjung ke rumah mereka untuk minum alkohol dan berjudi.
Suatu hari, karena kehabisan uang untuk bermain, sang suami mempertaruhkan istrinya dengan Anil dan Arun.
Baca Juga: Hindari Kawasan Angker jika Tidak Mau Tersesat di Gunung Ciremai
Lalu suaminya kalah, Anil dan Arun tega memperkosa istri dari temannya.
Setelah kejadian tersebut, sang istri memutuskan untuk kembali ke rumah keluarganya, yaitu paman dari pihak ibu.
Namun, sang suami ternyata mengikuti istrinya. Ia meminta maaf agar istrinya mau kembali bersamanya, dia mengaku bahwa dirinya khilaf.
Baca Juga: Ahok Kembali Marah-marah, Banyak Pejabat Pertamina Bergaji Gede Padahal Jabatannya Sudah Dicopot
Setelah itu istrinya memaafkan dan ikut kembali dengan suaminya.
Di perjalanan pulang, sang suami memberhentikan mobil dan membiarkan istrinya kembali diperkosa oleh teman-temannya.
Kejadian memilukan itu akhirnya dilaporkan oleh korban ke polisi setempat.
Baca Juga: Pembuang Sampah Sembarangan Didoakan Miskin Sampai Tujuh Turunan
Awalnya pihak polisi menolak untuk mengajukan pengaduan.
Namun, korban bersikeras dan langsung menghubungi pihak pengadilan dan melaporkan kasusnya tersebut.
Lalu pihak pengadilan akhirnya memerintahkan polisi untuk mendaftarkan masalah tersebut sebagai kasus pemerkosaan berkelompok.***