Hizbullah Mengaku Tembakkan Puluhan Roket ke Israel Setelah Kematian Warga Sipil

24 April 2024, 06:32 WIB
Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran pada hari Selasa mengatakan bahwa mereka meluncurkan puluhan roket ke Israel utara sebagai tanggapan atas tewasnya dua warga sipil dalam sebuah serangan yang dituduhkan kepada Israel di selatan Lebanon. /REUTERS/Evelyn Hockstein

ZONA PRIANGAN - Kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran pada hari Selasa mengatakan bahwa mereka meluncurkan puluhan roket ke Israel utara sebagai tanggapan atas tewasnya dua warga sipil dalam sebuah serangan yang dituduhkan kepada Israel di selatan Lebanon. Kelompok Hizbullah yang didukung Iran dan Israel telah saling tembak di selatan Lebanon sejak Oktober.

Para pejuang Hizbullah menembakkan "puluhan roket Katyusha" ke Israel utara "sebagai bagian dari respon terhadap serangan musuh Israel terhadap rumah-rumah warga sipil, khususnya pembantaian yang mengerikan di Hanin dan pembunuhan serta pelecehan terhadap warga sipil," ujar kelompok tersebut dalam sebuah pernyataan.

Tim penyelamat lokal dan media resmi mengatakan serangan Israel terhadap sebuah rumah di Hanin, dekat perbatasan Israel, menewaskan dua anggota keluarga yang sama.

Baca Juga: Serangan Israel ke Iran Menargetkan Sistem Pertahanan Udara S-300: Laporan

Seorang sumber pertahanan sipil mengatakan kepada AFP bahwa "seorang wanita berusia 50-an tahun dan seorang anak perempuan berusia 12 tahun telah terbunuh" dalam serangan tersebut, sementara beberapa orang yang terluka dari keluarga yang sama dibawa ke rumah sakit.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mengkonfirmasi kematian tersebut dan mengatakan bahwa enam orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

"Pesawat tempur musuh melakukan serangan ke sebuah rumah dua lantai, menembakkan dua rudal udara-ke-permukaan dan menghancurkannya sepenuhnya," kata NNA, seraya menambahkan bahwa bangunan itu menampung "sebuah keluarga yang belum meninggalkannya... sejak serangan Israel dimulai".

Baca Juga: Iran Peringatkan Israel: Tanggapan Kami Selanjutnya akan Berada Pada Tingkat Maksimal

Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon sejak pertempuran hampir setiap hari dimulai setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.

Namun Hizbullah telah meningkatkan serangan roketnya ke posisi-posisi Israel dalam beberapa hari terakhir.

Sebelumnya pada hari itu, Hizbullah mengatakan telah meluncurkan serangan pesawat tak berawak ke pangkalan-pangkalan Israel utara sebagai pembalasan atas pembunuhan seorang pejuang yang digambarkan Israel sebagai "signifikan".

Baca Juga: Mengapa Serangan Iran yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Gagal Melawan Pertahanan Arrow Israel?

Serangan tersebut menargetkan lebih jauh ke dalam wilayah Israel daripada daerah perbatasan yang biasanya diserang oleh kelompok tersebut.

Hizbullah mengatakan bahwa mereka meluncurkan "serangan udara gabungan dengan menggunakan pesawat tanpa awak dan bahan peledak yang menargetkan" dua pangkalan Israel di utara Acre, sementara Israel mengatakan bahwa mereka tidak mencapai target mereka.

Pada Selasa pagi, kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan bahwa salah satu pejuangnya telah terbunuh oleh tembakan Israel, dan menambahkan bahwa ia adalah penduduk di daerah di mana kendaraannya diserang.

Baca Juga: Pesan Viral: Negara Mana Saja yang Tolak Pemegang Paspor Israel?

Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok yang didukung Iran itu mengatakan kepada AFP bahwa seorang insinyur yang bekerja untuk pasukan pertahanan udara kelompok tersebut tewas oleh serangan pesawat tak berawak Israel ketika ia sedang bepergian dengan kendaraan.

Serangan tersebut menghantam daerah Abu al-Aswad dekat kota pesisir Tyre, sekitar 35 kilometer dari perbatasan, demikian laporan wartawan AFP.

Kendaraan pesawat tempur itu terbakar habis.

Baca Juga: Konflik Israel-Houthi: Serangan Dekat Eilat Picu Kekhawatiran Internasional

Hizbullah juga mengatakan dalam sebuah pernyataan semalam bahwa seorang pejuang lainnya telah terbunuh oleh Israel.

Tentara Israel mengatakan bahwa mereka telah menewaskan "dua orang penting di unit udara Hizbullah" dalam serangan semalam dan pagi hari.

Pejuang yang terbunuh pada hari Selasa itu "terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan terhadap Israel," tambahnya.

Sejak 7 Oktober, sedikitnya 380 orang telah terbunuh di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah dan juga 72 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

Israel mengatakan 11 tentara dan delapan warga sipil tewas di sisi perbatasannya.***

Editor: Toni Irawan

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler