Dampak Tragis Perang Israel-Hamas: Amputasi Menjadi Kehidupan Baru bagi Korban Perang di Gaza

- 26 Desember 2023, 20:00 WIB
Seorang warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel dibawa ke rumah sakit di Deir al-Balah, selatan Jalur Gaza, 17 Oktober 2023.
Seorang warga Palestina yang terluka akibat pemboman Israel dibawa ke rumah sakit di Deir al-Balah, selatan Jalur Gaza, 17 Oktober 2023. /AP Photo/Hatem Moussa, File

ZONA PRIANGAN - Para dokter memberikan Shaimaa Nabahin pilihan yang mustahil: kehilangan kaki kiri atau menghadapi risiko kematian. Wanita berusia 22 tahun ini telah dirawat di Gaza selama sekitar seminggu, setelah pergelangan kakinya terputus sebagian akibat serangan udara Israel, ketika dokter memberitahunya bahwa ia menderita keracunan darah.

Nabahin memilih untuk memaksimalkan peluang bertahan hidupnya dan setuju untuk diamputasi sepanjang 15 sentimeter di bawah lutut.

Keputusan itu mengubah seluruh hidup mahasiswi universitas yang ambisius ini, seperti halnya banyak lainnya dari lebih dari 54.500 korban luka perang yang menghadapi pilihan sulit.

Baca Juga: Serbuan Israel di Gaza: Dampak Fatal bagi Warga Sipil dan Tantangan Diplomatik Internasional

"Seluruh hidup saya telah berubah," kata Nabahin, berbicara dari tempat tidurnya di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di kota pusat Deir al-Balah, dikutip ZonaPriangan.com dari AP.

"Jika saya ingin melangkah atau pergi ke mana pun, saya membutuhkan bantuan," tambahnya.

Organisasi Kesehatan Dunia dan Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikelola Hamas menyatakan bahwa amputasi telah menjadi hal umum selama perang Israel-Hamas, yang sekarang memasuki minggu ke-12, tetapi tidak dapat memberikan angka yang tepat.

Baca Juga: Tragedi Kemanusiaan: Lebih dari 20.000 Warga Palestina Tewas dalam Konflik Israel-Hamas

Di rumah sakit Deir al-Balah, puluhan pasien amputasi baru berada dalam berbagai tahap pengobatan dan pemulihan.

Halaman:

Editor: Toni Irawan

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x