Cina Ingin Menguasai Dunia Lewat Investasi, Tak Segan Kirim Kekuatan Militer untuk Pengamanan

- 11 Desember 2020, 09:13 WIB
 TIGA Angkatan Bersenjata Cina siap melakukan peperangan.*
TIGA Angkatan Bersenjata Cina siap melakukan peperangan.* /XINHUA/

ZONA PRIANGAN - Cina ingin menguasai dunia dengan memperkuat pengaruh di sejumlah negara lewat program investasi.

Untuk mengamankan investasinya, Cina tidak segan-segan mengerahkan kekuatan militer, seperti yang terjadi di Pakistan.

Melansir laman Hindustan Times, berdalih melakukan latihan perang bersama, Cina telah mengirimkan pesawat tempur dan pasukan ke pangkalan udara Pakistan dekat perbatasan Gujarat.

Baca Juga: Manjakan Fans KPop, Shopee Boyong Stray Kids dan GOT7 Tampil di TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale!

Baca Juga: Hindari Perilaku Ini Karena Mempercepat Tulang Keropos dan Nyeri Sendi

Namun, seorang pakar akademisi terkemuka, Christine Fair, menyatakan bila Cina memiliki motif terselubung terkait kerja sama militer di Pakistan.

Ia menyebutkan bila Cina ingin mengamankan investasi mereka. Militer Cina dikirimkan untuk membantu Pakistan menghadapi perang dengan India, memperebutkan perbatasan.

Baca Juga: Pedagang Bakso Keliling di Tepi Laut Merah Dekat Masjid Terapung Diserbu Jemaah Umrah Indonesia

Artikel sebelumnya sudah tayang di zonajakarta.com dengan judul "Gawat! India Tak Bisa Berkutik, China Kirim Pasukan Militer ke Pakistan Demi Perkuat Perang Sengketa".

Pasalnya selama beberapa tahun terakhir, Cina telah menginvestasikan $ 70 miliar (Rp988 triliun) ke infrastruktur di Pakistan.

Diketahui bila Cina berinvestasi di hampir 70 negara sebagai bagian dari upayanya untuk mengendalikan rute perdagangan utama dan meningkatkan kekuatan politik dan ekonominya.

Gilgit-Baltistan memainkan peran penting dalam bagian skema ini yang melintasi Pakistan hingga Laut Arab.

Baca Juga: Di Pantai Ini Banyak Monyet, Wisatawan Dilarang Mempertontonkan Aurat

“Ini adalah ide Cina. Mereka juga akan mengatakan bahwa jika mereka akan melakukan investasi besar-besaran ini di wilayah yang pada dasarnya diperebutkan, mereka ingin status ini diselesaikan," ujar Christine Fair.

Sebelumnya Pakistan dan India berseteru memperebutkan Kashmir dan melibatkan peperangan. Wilayah itu kini dikuasai India.

Tak terima dengan keputusan tersebut, Pakistan marah hingga melayangkan protes di wilayah Kashmir.

Baca Juga: Temukan Shio Anda: Tikus Jenaka, Naga Cerdas, Monyet Pintar, Ayam Pemikir, Ular Bermoral

Pada November, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, melakukan aksi balasan dengan menyebut Gilgit-Baltistan sebagai provinsi kelima Pakistan.

India kembali tak terima karena menganggap wilayah yang berbatasan dengan Kashmir itu sebagai wilayahnya yang telah diduduki secara ilegal.

Cina yang memiliki investasi di Pakistan tidak mau tinggal diam, atas ancaman India.

Baca Juga: Perayaan Natal: 12 Pubs of Christmas Tradisi yang Unik di Irlandia, di Swedia Ada Queen of Light

Cina mengumumkan menegaskan bahwa latihan angkatan udara ditujukan untuk meningkatkan "pelatihan tempur yang sebenarnya" dari dua kekuatan.

Pasukan angkatan udara Cina berangkat pada 7 Desember menuju pangkalan udara Angkatan Udara Pakistan di Bholari di Distrik Thatta di Sindh.

"Pasukan yang berada di timur laut Karachi Pakistan untuk berpartisipasi dalam Latihan Angkatan Udara Gabungan Cina-Pakistan Shaheen (Eagle)-IX," tulis pernyataan resmi Militer Tiongkok.

Baca Juga: Virus Covid-19 Mirip dengan Virus Flu Biasa, Hati-hati kalau Hidung Kehilangan Fungsi Penciuman

Keruan saja keberadaan pasukan Cina di sana, membuat situasi perbatasan Kashmir antara India, Pakistan, dan Cina masih terus memanas.

Laman Express melaporkan, baik Cina dan Pakistan memiliki sengketa perbatasan yang tegang dengan India.

Kini India pun tak bisa berkutik usai Cina menyatakan telah menjalin kerja sama dan bersekutu dengan Pakistan.

Baca Juga: Fakta: Covid-19 Bisa Hidup di Tempat Bersih, Bertahan di Cuaca Panas dan Bisa Menyerang Siapa Saja

Jika perang kembali meletus di perbatasan itu, India harus siap menghadapi gempuran pasukan Cina dan Pakistan.(Hani Affifah/zonajakarta.com)

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Hindustan Times Express Zonajakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah