Jack Ma Kembali Muncul ke Depan Publik Lewat Live Streaming, Apa yang Akan Dia Lakukan Berikutnya?

- 20 Januari 2021, 15:24 WIB
 Jack Ma kembali muncul ke depan publik via live streaming dengan 100 guru pedesaan.
Jack Ma kembali muncul ke depan publik via live streaming dengan 100 guru pedesaan. /Tangkapan layar Twitter.com/@investingcom

ZONA PRIANGAN - Jack Ma muncul kembali setelah berbulan-bulan menghilang dari publik yang memicu spekulasi soal penderitaan miliarder yang bergulat dengan pengawasan ketat atas kerajaan internetnya.

Pengusaha paling terkenal di China itu berbicara kepada 100 guru melalui siaran langsung pada Rabu, 20 Januari 2021 di acara tahunan yang dia selenggarakan untuk mengenali pendidik pedesaan.

Dalam video acara yang beredar online, Ma berbicara tentang bagaimana dia akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk filantropi. Salah satu pendiri Alibaba dan Ant itu tidak menyebutkan perselisihannya dengan pemerintah Beijing, seperti yang dilaporkan blog lokak.

Baca Juga: Jahe Memang Berkhasiat, Tapi Awas Berpotensi Timbulkan Komplikasi, Bagi 9 Kategori Orang Ini

Mengenai keaslian video tersebut, pihak Ant telah mengonfirmasi soal keaslian video tersebut melalui email.

Menghilangnya Ma, tidak membuat saham Alibaba jatuh. Justru, saham Alibaba naik lebih dari 4% di Bursa Index Hong Kong. Tapi kemunculannya di publik dapat membantu meredam desas-desus soal nasibnya.

Sementara Beijing melakukan penyelidikan terhadap raksasa keuangan online Ant Group Co. dan Alibaba Group Holding Ltd. Eksekutif tersebut telah menyembunyikan diri dari pandangan publik sejak awal November 2020.

Baca Juga: Tambah Stamina bagi Penderita Diabetes, Konsumsi 7 Jenis Makanan Ini, Bantu Normalkan Gula Darah

Ma menghilang, ketika regulator China menorpedo IPO Ant senilai 35 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp491,5 triliun, memperketat regulasi fintech, kemudian memerintahkan perombakan Ant dan meluncurkan penyelidikan antitrust terpisah ke Alibaba - semuanya dalam hitungan hari.

"Baru-baru ini, saya dan kolega saya belajar dan berpikir. Kami membuat resolusi yang lebih tegas untuk mengabdikan diri pada filantropi pendidikan," kata Ma dalam video tersebut, seperti dikutip ZonaPriangan dari NDTV.

"Bekerja keras untuk revitalisasi pedesaan dan kemakmuran bersama adalah tanggung jawab generasi pengusaha kita," tambahnya.

Baca Juga: Harganya Bikin Kantong Jebol Tapi Tetap Dicari Orang, Ini Tanaman Hias Philodendron yang Unik

Serangan terhadap kerajaan korporasi Ma yang bernilai triliunan dolar itu merupakan upaya Pemerintah Beijing untuk mengekang Ma yang sekarang dipandang Beijing sebagai pemegang kendali yang terlalu besar atas ekonomi nomor dua di dunia itu.

Aksi terburu-buru terhadap perusahaan yang dimiliki oleh Ma itu, menunjukkan bagaimana Beijing telah kehilangan kesabarannya.

Kekuatan besar Ma lewat penguasaan teknologi, dianggap sebagai ancaman terhadap stabilitas politik dan keuangan yang paling dihargai oleh Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: Cair Lagi di Januari 2021, Bagi Karyawan yang Belum Dapat BLT BSU BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta

Pemerintah semakin berupaya untuk memberikan pengaruh atas semakin meluasnya perusahaan dari Tencent Holdings Ltd. hingga ByteDance Ltd., mengumpulkan data dan perdagangan langsung serta media.

Pada bulan yang sama Ant membatalkan rekor IPO-nya, pengawas antitrust teratas negara itu menerbitkan pedoman baru yang memperingatkan raksasa teknologi terhadap praktik monopoli dari pengaturan eksklusif yang dipaksakan hingga kolusi pada data.

Baca Juga: Ini Jadwal Pencairan BLT BPJS Rp2,4 Juta di Januari, Disalurkan dalam 2 Kali Transfer Selama 4 Bulan

Sementara Ant dan Alibaba telah menanggung beban serangan itu sejak November, investor telah menjual rekan-rekannya dari Tencent ke Meituan.

Pendirian Ma dengan Beijing masih belum jelas. Pada awal Desember, orang yang paling dekat dengan kebangkitan meteorik China Inc. telah disarankan oleh pemerintah untuk tetap tinggal di negara itu.

Perdebatan tentang keberadaannya muncul karena Beijing di masa lalu, diam-diam menahan miliarder yang melanggar hukum, tanpa pengadilan segera.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x