Kisah Seorang Pembunuh Berantai, yang Gagal Menuntaskan Misi Sadisnya untuk Membantai Bocah 8 Tahun

- 24 Januari 2021, 22:09 WIB
   Ilustrasi upaya pembantaian terhadap bocah 8 tahun oleh pembunuh berantai./Pixabay/Steve Buissinne
Ilustrasi upaya pembantaian terhadap bocah 8 tahun oleh pembunuh berantai./Pixabay/Steve Buissinne /

Alcala dihukum pada tahun 1980 atas pembunuhan Robin Samsoe yang berusia 12 tahun.

Robin Samsoe menghilang ketika bersepeda dalam perjalanan ke kelas balet dan jenazahnya ditemukan di kaki bukit di atas Sierra Madre, sebuah kota di Los Angeles County.

Tapi keyakinannya dibatalkan dua kali karena masalah teknis yang berbeda sebelum akhirnya dijatuhi hukuman mati pada 2010 atas pembunuhannya serta pemerkosaan dan pembunuhan tahun 1970-an terhadap Georgia Wixted, Jill Parenteau, Charlotte Lamb, dan Jim Barcomb.

Baca Juga: Nurani Astra Hadir Salurkan Bantuan Korban Longsor Sumedang

Saat berada di posisi terpidana mati California, Alcala mengaku bersalah pada 2012 atas pemerkosaan dan pembunuhan pramugari TWA Cornelia Crilley dan pewaris klub malam Ciro Ellen Hover.

Jenazahnya ditemukan di Rockefeller Estate di Westchester County di New York.

Alcala kembali menjadi berita pada tahun 2016 ketika dia dituduh melakukan pembunuhan atas kematian warga asli Texas berusia 28 tahun, Christine Ruth Thornton.

Baca Juga: Ilmuwan Afrika Selatan Menemukan Bahan Kimia Baru Pembunuh Parasit Malaria

Alcala bertemu Thornton di San Antonio sekitar Agustus 1977 dan kemudian diduga membuang tubuhnya di sebuah peternakan di Granger, Wyoming. Dia dicekik sampai mati.

Alcala yang kini berusia 77 tahun, saat ini ditahan di Penjara Negara Bagian California, Corcoran.*** (Nika Wahyu / Zonajakarta.com)

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x