Menggunakan Traktor dan Kuda, Puluhan Ribu Petani Mengamuk, Seorang Tewas

- 26 Januari 2021, 21:21 WIB
PULUHAN ribu petani India melakukan protes.*
PULUHAN ribu petani India melakukan protes.* /Tangkapanlayar Twitter @profdilipmandal /Via The Guardian


ZONA PRIANGAN - Puluhan ribu petani menggunakan traktor dan kuda mengamuk di New Delhi ibu kota India, Selasa 26 Januari 2021.

Petani berhasil menerobos barikade polisi dan memasuki halaman Benteng Merah yang bersejarah di New Delhi.

Akibat bentrokan dengan polisi, dilaporkan seorang petani tewas. Sementara korban luka-luka mencapai puluhan dan dilarikan ke rumah sakit New Delhi.

Baca Juga: Kashmir Kembali Bergejolak, Pemerintah New Delhi Tangkap Puluhan Aktivis

Akibat protes petani yang menjurus brutal, pemerintah mematikan layanan internet di kawasan New Delhi demikian dikutip zonapriangan.com dari
The Guardian.

Menteri dalam negeri Amit Shah bertemu dengan polisi New Delhi untuk membahas bagaimana mengendalikan protes petani.

Diljender Singh, seorang petani dari Punjab, yang mengacungkan Nishan Sahib, bendera Sikhisme tampil memimpin protes.

Baca Juga: Suami Mbak You Ternyata Seekor Siluman Ular Bernama Kiai Slamet

"Kami telah melakukan protes selama enam bulan terakhir, tetapi pemerintah tidak mau repot-repot mendengarkan kami," kata Singh.

“Nenek moyang kita telah menyerang benteng ini beberapa kali dalam sejarah. Ini adalah pesan kepada pemerintah bahwa kami dapat melakukannya lagi,” tambah Singh.

Puluhan ribu petani telah berkemah di pinggiran ibu kota sejak November, memprotes undang-undang baru yang menderegulasi pasar hasil bumi.

Baca Juga: Perusahaan Unik, Absensi Karyawan Berupa Salat Dhuha, Hafal Alquran 1 Juz Dapat Hadiah Umrah

Pihak berwenang telah setuju untuk membiarkan para petani menggelar reli traktor selama mereka menunggu parade resmi Hari Republik selesai.

Tetapi pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera di setidaknya empat arteri utama memanjat atau menyingkirkan barikade dan balok beton dan masuk ke kota.

Jaspal Singh, seorang petani dari distrik Gurdaspur di Punjab, mengatakan tidak ada yang akan mematahkan tekad para petani yang memprotes.

Baca Juga: 7 Gerakan Senam Jari Tangan Ini Bisa Mencegah Nyeri Sendi

"Tidak peduli seberapa besar kekuatan yang digunakan pemerintah Modi, kami tidak akan menyerah," katanya.

“Pemerintah berusaha memberikan nama buruk kepada petani dengan memasukkan anak buahnya di antara pengunjuk rasa untuk melakukan kekerasan. Tapi kami akan membawa agitasi ini ke depan dengan damai," tegasnya.

Selama lebih dari dua bulan, puluhan ribu petani telah ditempatkan di kamp protes besar di sekitar pinggiran Delhi.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Singh termasuk di antara mereka yang berkemah di perbatasan New Delhi.

“Saya telah berjanji kepada keluarga saya dan penduduk desa bahwa saya tidak akan pulang sampai hukum dicabut,” katanya saat berjalan di jalan raya Delhi-Karnal.

Pertanian mempekerjakan lebih dari 40% populasi India tetapi merupakan sektor yang dilanda kemiskinan dan inefisiensi.

Baca Juga: Ada 10 Dosa yang Bisa Menghambat Rezeki, Nomor 7 Sering Dilakukan Ibu-ibu

Kondisi itu membuat petani India frustrasi dan tingkat petani bunuh diri di India termasuk yang tertinggi di dunia.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah