Adenovirus dalam vaksin ini juga telah dilemahkan sehingga tidak dapat menyebabkan penyakit.
Baca Juga: Biasa Minum Kopi Instan Sachetan, Ketahui Ini 8 Bahayanya, Nomor 5 Tinggi Risikonya
Dalam percobaan untuk menguji vaksin ini, responden disuntik satu dosis rAd26-S.
Setelah 21 hari, maka responden akan disuntik lagi dengan satu dosis rAd5-S untuk mempercepat vaksinasi.
Menurut para peneliti, menggunakan vektor adenovirus yang berbeda untuk mempercepat vaksinasi mungkin bisa membantu menciptakan respon imun yang lebih kuat jika dibandingkan dengan penggunaan vektor yang sama.
Baca Juga: Raffi Ahmad Hadir di Istana untuk Divaksin Corona Pagi Ini Bareng Jokowi, Kenapa Harus Dia?
Hal ini disarankan untuk mencegah risiko timbulnya sifat resisten sistem imun terhadap vektor awal.
Peneliti Rusia menyebutkan bahwa vaksin yang mereka ciptakan telah menunjukkan tingkat efektifitas yang sangat tinggi pada responden dengan usia 18 tahun atau lebih.
Selama percobaan, tercatat ada 4 kasus kematian, 3 dalam grup vaksin dan 1 dalam grup plasebo.
Baca Juga: Tanaman Hias Langka yang Diburu Para Pecinta Bunga di Dunia, Salah Satunya Ada di Indonesia