Joe Biden Sulut Ketegangan dengan China, Angkatan Laut AS Berlayar Melalui Selat Taiwan Sebanyak 13 Kali

- 6 Februari 2021, 07:45 WIB
Foto Ilustrasi Kapal Perang Amerika Serikat.
Foto Ilustrasi Kapal Perang Amerika Serikat. /Pixabay/David Mark

ZONA PRIANGAN - Presiden AS, Joe Biden menyulut ketegangan dengan China, terkait kapal perang mlik angkatan laut Amerika Serikat yang berlayar melalui selat Taiwan.

"Amerika Serikat sengaja "menciptakan ketegangan" dan mengganggu perdamaian dan stabilitas," kata militer China dalam sebuah pernyataan.

Padahal sebelumnya China mengajukan penawaran perdamaian kepada AS untuk meredam konflik kedua negara.

Baca Juga: Ratu Elisabeth Sedang Cari Admin Medsos dengan Gaji Rp519 Miliar, Ada yang Mau?

Namun Amerika mengajukan syarat, salah satunya agar China menghentikan intervensinya terhadap Taiwan.

China mengklaim Taiwan merupakan bagian dari wilayah kekuasaannya secara Demokratis.

China, yang mengklaim secara demokratis menjalankan Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, telah marah dengan peningkatan dukungan AS untuk Taiwan.

Baca Juga: Beredar Informasi Jakarta Lockdown Total pada 12-15 Februari 2021, Polri: Itu Hoax!

AS melakukan penjualan senjata dan pengiriman kapal perang melalui Selat Taiwan, yang semakin memperburuk hubungan Beijing-Washington.

Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali USS John S. McCain "melakukan transit rutin Selat Taiwan pada 4 Februari sesuai dengan hukum internasional".

Sementara Kementerian Pertahanan Taiwan menggambarkannya sebagai misi "normal".

Baca Juga: Daftar 20 Negara yang Dilarang Memasuki Arab Saudi, Terkait Adanya Varian Baru Covid-19. Negara Mana Saja?

Sebagaimana diberitakan Zonabanten.com sebelumnya dalam artikel Kapal Perang Amerika Berlayar di Selat Taiwan, Misi Pertama Biden Sulut Ketegangan AS-China

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis malam, Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan pasukannya telah mengikuti dan melacak kapal perang AS yang berlayar tersebut.

"Tindakan AS adalah pengulangan trik lama 'manipulasi campuran' situasi di Selat Taiwan, dengan sengaja menciptakan ketegangan dan mengganggu perdamaian dan stabilitas regional. Kami dengan tegas menentang ini," katanya.

Baca Juga: Ukuran Anthurium Micky Mouse Pink Sangat Mini, Cocok untuk Pajangan Ruang Tamu

"Tidak peduli bagaimana situasi di Selat Taiwan berubah, pasukan Komando Timur Tentara Pembebasan Rakyat China akan dengan loyal menjalankan tugas dan misinya, dengan tegas menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan integritas teritorial."

Tahun lalu Angkatan Laut AS berlayar melalui Selat Taiwan sebanyak 13 kali.

Pemerintah Presiden AS Joe Biden sangat ingin menunjukkan dukungannya kepada Taiwan, menyebut komitmen mereka terhadap pulau itu "kokoh".

Baca Juga: Mengenal Alat Tes Covid GeNose C19 Buatan UGM, Cara kerjanya dan Tingkat Akurasinya Mencapai 97 Persen

Baca Juga: Berikut ini Syarat Pemeriksaan Genose C19 di Stasiun KA

Bulan lalu Taiwan melaporkan jet tempur dan pembom China telah terbang ke sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udaranya, bertepatan dengan kelompok kapal induk AS yang memasuki Laut China Selatan yang disengketakan.

Militer AS mengatakan penerbangan militer China itu sesuai dengan pola perilaku tidak stabil dan agresif oleh Beijing tetapi tidak menimbulkan ancaman bagi grup kapal induk.*** (Rizal Ilmas/Zonabanten.com)

Editor: Yudhi Prasetiyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x