Dua Hacker asal Indonesia ini Diburu oleh FBI dan Kepolisian AS, Tingkahnya Bikin Geleng-geleng Kepala

- 19 April 2021, 11:05 WIB
Ilustrasi Hackers Indonesia.
Ilustrasi Hackers Indonesia. /Pixabay/Michael Treu

"Tindak pidana yang dilakukan ada tiga. Pertama, pelaku membuat laman palsu, kedua, menyebarkan laman palsu ini, dan yang ketiga, mengambil data orang lain secara ilegal," ucapnya sebagaimana dikutip dari Antara pada Jumat, 16 April 2021.

Hacker tersebut mengirim SMS blast agar para warga Amerika mengklik tautan tersebut. Setelah diklik, warga yang tertipu kemudian mengisi identitasnya.

"Jumlah website palsu yang dibuat ada 14. Lalu disebar melalui SMS, dan SMS ini disebar menggunakan software atau SMS blast.

Baca Juga: Saat Upacara, Seorang Tentara Angkatan Darat Pingsan Nyaris Membuat Kegaduhan

Setelah diterima orang-orang ada yang tertipu dan ada yang tidak. Yang tertipu membuka link website dan mengisi data-datanya," ujar Nico, seperti dikutip dari Kominfo Jatim, Jumat, 16 April 2021.

Dia menjelaskan data palsu yang digunakan ini digunakan untuk mendapatkan bantuan Covid-19 dari pemerintah AS.

Dari situs palsu itu, hacker berhasil mendapatkan 2.000 dolar AS atau setara Rp29 juta apabila mengisi identitas data bantuan Covid-19 AS.

Baca Juga: Fabio Quartararo Memimpin Klasemen Setelah Kemenangan di Portimao

"Pengisian data itu dibuat tersangka untuk mengambil sejumlah uang. Yang mengisi data dan yang tertipu sebagian besar warga negara AS. Ini orang-orang yang kena tipu mengisi data bantuan Covid-19, apabila sesuai mendapat 2.000 Dolar AS," ucap Nico.

Sebagaimana diberitakan Zonajakarta.com sebelumnya dalam artikel Jangan Dibuka! Ini Isi SMS 2 Hacker Indonesia yang Jebol Keamanan Amerika, FBI dan Polri Sudah Peringatkan!

Halaman:

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah