Kepala IAF mengatakan beberapa pesawat Rafale telah dikirimkan sebelumnya dan itu telah berkontribusi pada potensi tempur Angkatan Udara secara keseluruhan.
"Kapal feri ini, yang kelima dari sini, menandai berakhirnya gelombang ketiga bagi pilot kami dan semua kru pemeliharaan kami. Pusat pelatihan Rafale telah memberikan pelatihan kelas dunia dan itu karena tingkat dan kualitas pelatihan yang kami mampu. untuk mengoperasikan pesawat dengan cepat," katanya, menurut kantor berita PTI.
Kedatangan batch baru pesawat akan membuka jalan bagi IAF untuk meningkatkan skuadron kedua jet Rafale. Skuadron baru akan berbasis di pangkalan udara Hasimara di Benggala Barat. Skuadron Rafale pertama berbasis di stasiun angkatan udara Ambala. Satu skuadron terdiri dari sekitar 18 pesawat.
India telah menandatangani perjanjian antar-pemerintah dengan Prancis pada September 2016 untuk pengadaan 36 jet tempur Rafale dengan biaya sekitar Rp1,1 triliun. Sejauh ini, 14 jet Rafale beroperasi di Angkatan Udara India.***