Serangan Udara Israel Hancurkan Sebuah Gedung Tinggi di Gaza, setelah Diberi Waktu 1 Jam Orang untuk Keluar

- 17 Mei 2021, 15:30 WIB
   Warga Palestina menghadiri pemakaman 10 anggota keluarga Abu-Hatab di Kota Gaza.
Warga Palestina menghadiri pemakaman 10 anggota keluarga Abu-Hatab di Kota Gaza. /Foto: The Sun / EPA

ZONA PRIANGAN - Serangan udara Israel kemarin menghancurkan gedung bertingkat tinggi di Kota Gaza, Palestina setelah orang diberi waktu satu jam untuk keluar.

Para jenderal memanggil para penghuni sebelum Jala Tower berlantai 12 itu runtuh dengan awan debu pekat yang mengepul.

Gedung itu berisi flat dan kantor media termasuk Associated Press dan Al Jazeera.

Israel mengklaim itu menampung "aset militer" Hamas Palestina.

Baca Juga: Pengemudi Menabrak Pos Pemeriksaan Israel saat Kekerasan di Tepi Barat yang Menewaskan 10 orang Usai Bom Gaza

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Senin 17 Mei 2021: Al Murka karena Nino akan Ajak Reyna Tes DNA, Elsa Hamil dari Siapa?

Dilaporkan The Sun, 16 Mei 2021 bahwa Kepala AP Gary Pruitt menyebut serangan itu "sangat mengganggu" dan mengatakan mereka mencoba mempelajari lebih lanjut.

Dia menambahkan: "Kami nyaris menghindari hilangnya nyawa yang mengerikan."

Sebelumnya sepuluh orang, termasuk delapan anak-anak, tewas ketika bom Israel menghantam sebuah rumah di sebuah kamp di barat Kota Gaza.

Mohammed Hadidi mengatakan istrinya, yang mengunjungi untuk Idul Fitri, meninggal dan hanya putranya yang berusia lima bulan, Omar, yang diketahui selamat.

Baca Juga: Anak-Anak SD di Rusia Berbaris dan Bersenjata sambil Lantang Bernyanyi 'Tidak Ada Belas Kasihan untuk Musuh'

Saksi mata mengatakan mainan, permainan Monopoli, dan piring makanan termasuk di antara puing-puing.

Hamas menanggapi dengan menembakkan puluhan roket ke kota-kota di Israel, menewaskan satu orang di dekat Tel Aviv.

Serangan itu terjadi ketika warga Palestina menandai pengusiran 700.000 orang dari rumah mereka pada tahun 1948 untuk memberi jalan bagi penciptaan Israel.

Diplomat AS Hady Amr mencoba meredakan konflik. Israel dilaporkan telah menolak proposal Mesir untuk gencatan senjata selama satu tahun.

Baca Juga: Petani di Majalengka Raup Untung Puluhan Juta Rupiah dari Hasil Panen Bunga Kingkong

Hamas telah menembakkan 2.000 roket ke Israel sejak konflik saat ini dimulai pada hari Senin. Israel membalas dengan serangan di Gaza.

Sedikitnya 139 warga Palestina tewas, termasuk 39 anak-anak. Delapan orang Israel telah tewas.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji bahwa Hamas akan membayar harga yang mahal untuk serangan roketnya karena Israel telah mengerahkan pasukan di perbatasan.

Baca Juga: Memilukan, Setidaknya 43 Tewas di Gaza dan 6 di Israel dalam Pertikaian Udara Terberat Sejak Perang 2014

Dan Presiden AS Joe Biden telah menyatakan dukungan untuk Israel sambil mengatakan dia berharap untuk mengendalikan kekerasan.

Sementara itu, demo pro-Palestina di London disampaikan oleh mantan pemimpin Partai Buruh Jeremy Corbyn.

Dia diskors oleh partai tersebut pada tahun 2020 karena konflik anti-Semitisme.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x