Jangankan bantuan uang, untuk mendapatkan tempat tidur dan obat-obatan saja, Chandan sulit untuk mendapatkannya.
"Kami mendekati komisaris, kolektor, dan pejabat tinggi Nagpur Municipal Corporation (NMC), tetapi tidak ada yang membantu," tutur Arvind.
Baca Juga: Cerita Munjul Bangke dan Misteri Cikurubuk Sekitar Waduk Darma Kuningan
Padahal selama ini, hidup Chandan lebih banyak dihabiskan untuk mengurus jenazah pasien Covid-19, yang tentu saja sangat berisiko.
Arvind menambahkan: "Saya secara pribadi menelepon kolektor, kepala NMC dan pemimpin politik untuk mengatur suntikan. Tapi tidak ada yang mengangkat telepon."
“Salah satu relawan kami di Delhi, bernama Arjun, yang mengenal Chandan, kemudian mengirimkan empat vial Tocilizumab dengan penerbangan Indigo, tanpa meminta uang."
Baca Juga: Otak Udang Itu Gambaran Orang Bodoh, tapi Patrick Lebih Bodoh Karena Bintang Laut Tak Punya Otak
"Jika kami, dengan ribuan aktivis kami, gagal mendapatkan bantuan tepat waktu, bayangkan penderitaan warga biasa karena sikap otoritas seperti itu," ucap Arvind.
Akhirnya rekan sukarelawan dan anggota keluarga melakukan kremasi Chandan, kata The Times of India yang dikutip Mirror.***