Arkeolog Mengungkap Bangunan Megah Periode Hasmonean dan Romawi di Dekat Tembok Barat Yerusalem

- 9 Juli 2021, 14:05 WIB
 Orang-orang berjalan di dalam aula perjamuan mewah berusia 2.000 tahun yang didirikan di dekat Kuil Mt. selama Periode Bait Suci Kedua ditemukan di terowongan Tembok Barat pada hari Kamis.
Orang-orang berjalan di dalam aula perjamuan mewah berusia 2.000 tahun yang didirikan di dekat Kuil Mt. selama Periode Bait Suci Kedua ditemukan di terowongan Tembok Barat pada hari Kamis. /UPI/Debbie Hill

"Kamar-kamar ini adalah bagian dari perjalanan baru melalui Terowongan Tembok Barat," Mordechai Soli Eliav, ketua Yayasan Warisan Tembok Barat, mengatakan dalam siaran pers.

"Pengunjung akan melihat temuan menarik dan berjalan untuk pertama kalinya di sepanjang rute di antara sisa-sisa periode Kuil Kedua yang menggambarkan kompleksitas kehidupan Yahudi di Yerusalem antara periode Hasmonean dan Romawi," kata Eliav.

Baca Juga: Seekor Biawak Sepanjang 1,22 Meter dengan Kepala Tersangkut di Toilet Berhasil Diselamatkan

Selain aula resepsi yang besar, para arkeolog menemukan beberapa lempengan batu besar yang membentuk fondasi penuh bangunan.

Luasnya fondasi menunjukkan beberapa kamar tamu, termasuk ruang makan berbaring yang bersatu dengan aula.

"Tanpa diragukan lagi ini adalah salah satu bangunan publik paling megah dari periode Bait Suci Kedua yang pernah ditemukan di luar tembok Bukit Bait Suci di Yerusalem," kata Shlomit Weksler-Bdolach, direktur penggalian atas nama Otoritas Barang Antik Israel.

Baca Juga: 'Kucing Raksasa' Berbulu Mencolok Itu Terus Bergerak dan Mengeong selama 18 Jam Sehari

Para arkeolog menyarankan pengunjung Terowongan Tembok Barat sekarang akan mendapatkan apresiasi yang lebih besar untuk ruang lingkup dan kemegahan bangunan yang menghuni Kota Tua Yerusalem selama periode Bait Suci Kedua, sekitar 2.000 tahun yang lalu.

"Ini menciptakan rute pengunjung baru yang melewati gedung dan mengarah ke kompleks luas di kaki Wilson's Arch, salah satu jembatan menuju Temple Mount," kata Shachar Puni, arsitek untuk departemen konservasi Otoritas Barang Antik Israel.

"Dengan membuat rute tersebut dapat diakses dan dibuka untuk umum, pengunjung diperkenalkan ke salah satu situs paling menarik dan mengesankan di Kota Tua Yerusalem," kata Puni.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah