"Banyak dari mereka meninggal karena terinjak-injak saat orang menjarah barang-barang," kata Zikalala.
Di Gauteng, provinsi terpadat di Afrika Selatan yang mencakup kota terbesar, Johannesburg, enam orang tewas, kata para pejabat.
Dikutip ABC News, pengerahan 2.500 tentara untuk mendukung polisi Afrika Selatan belum menghentikan penjarahan yang merajalela.
Baca Juga: Kota Cirebon Ditutup Total, Kendaraan Menumpuk di Perbatasan, Kapolresta: Silakan Cari Saya
Sudah ada beberapa pelaku kerusuhan ditangkap, utamanya di Johannesburg, termasuk Vosloorus di Johannesburg timur.
Penjarahan berlanjut Selasa di pusat perbelanjaan Johannesburg di daerah kota termasuk Mall Jabulani dan Mall Dobsonville di Soweto.
Ada juga laporan tentang penjarahan lanjutan di pusat-pusat perbelanjaan di KwaZulu-Natal.
Baca Juga: Rapper Indian Red Boy Terbunuh Saat Siaran Langsung di Instagram, Penggemar yang Lihat Jadi Trauma
Kekerasan dimulai di KwaZulu-Natal pekan lalu sebagai protes terhadap pemenjaraan mantan Presiden Jacob Zuma, yang mulai menjalani hukuman 15 bulan karena menghina pengadilan.
Dia dihukum karena menentang perintah pengadilan untuk bersaksi di depan penyelidikan.