Takut Meninggal Karena Corona, Satu Keluarga dari Andhra Mengunci Diri Selama 15 Bulan

- 23 Juli 2021, 10:00 WIB
Polisi Andhra Pradesh menyelamatkan satu keluarga yang mengurung diri di rumah selama 15 bulan.
Polisi Andhra Pradesh menyelamatkan satu keluarga yang mengurung diri di rumah selama 15 bulan. /NDTV
ZONA PRIANGAN - Polisi Andhra Pradesh pada Rabu, 21 Juli 2021 telah menyelamatkan sebuah keluarga yang mengurung diri di sebuah rumah tenda selama hampir 15 bulan di desa Kadali Andhra Pradesh karena takut terinfeksi oleh virus corona.
 
Menurut sarpanch desa Kadali yakni Choppala Gurunath, satu keluarga yang terdiri dari Ruthamma (50), Kanthamani (32), dan Rani (30) mengunci diri hampir 15 bulan yang lalu ketika salah satu tetangga mereka meninggal karena corona.
 
Masalah ini terungkap ketika seorang sukarelawan desa pergi untuk mendapatkan cap jempol mereka karena mengizinkan sebidang perumahan untuk mereka di bawah skema pemerintah.
Relawan menginformasikan hal tersebut kepada sarpanch desa dan lainnya.
 
 
"Keluarga Chuttugalla Benny, istri, dan dua anaknya, telah tinggal di sini. Mereka takut akan Corona sehingga mereka mengunci diri di rumah selama hampir 15 bulan.
 
Setiap sukarelawan atau pekerja ASHA yang pergi ke rumah itu dulu, kembali karena tidak ada yang menanggapi.
 
Baru-baru ini beberapa kerabat mereka memberi tahu bahwa tiga orang telah mengunci diri di rumah itu dan kesehatan mereka dalam kondisi buruk," kata Choppala Gurunath, dikutip ZonaPriangan.com dari Asian News International (ANI).
 
 
"Mengetahui hal itu, kami bergegas ke tempat ini dan memberi tahu polisi. Inspektur Sub Rajole Krishnamachari dan tim datang dan menyelamatkan mereka.
 
Kondisi mereka sangat menyedihkan ketika mereka keluar. Rambut mereka tumbuh tanpa perawatan, mereka tidak mandi selama berhari-hari.
 
Kami segera membawa mereka ke Rumah Sakit Pemerintah. Sekarang mereka menjalani perawatan di rumah sakit," tambahnya.
 
Menurut Sarpanch, keluarga itu akan mati jika mereka melanjutkan dengan cara yang sama selama dua atau tiga hari lagi.
 
 
"Masalah mereka terungkap ketika relawan desa kami pergi ke rumah mereka untuk mendapatkan cap jempol mereka karena mereka diberikan tempat perumahan.
 
Ketika dia memanggil mereka, mereka menolak untuk keluar dengan mengatakan bahwa mereka akan mati jika mereka keluar.
 
Keluarga Mereka tinggal di dalam tenda kecil, mereka bahkan buang air kecil dan besar di dalam tenda kecil itu. Kami telah memindahkan mereka ke rumah sakit dengan bantuan penduduk desa dan polisi. Sekarang mereka menjalani perawatan medis," pungkasnya.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x