Yamaguchi menghadapi dilema karena ingin melindungi keluarganya. Hibakusha dan anak-anaknya sering menghadapi diskriminasi ekstrem saat ingin melamar kerja atau menikah.
Mereka dijauhi karena efek dari radiasi beracun, dan bahkan banyak yang percaya efek ini menular.
Baca Juga: Pelaku Usai Membakar Gereja lantas Membunuh Imam Katolik, Mendagri: Itu Mengerikan
Pada 2005, setelah kematian anaknya Katsutoshi akibat kanker, Yamaguchi mengubah pendiriannya, memutuskan untuk berbicara terbuka mengenai apa yang menimpanya di akhir Perang Dunia II tersebut.
Selain berinisiatif menulis riwayat hidupnya, ia pun muncul dalam dua film dokumenter, Niju Hibakusha (Dua Kali Dibom, Dua Kali Selamat) yang disutradarai Hideo Nakamura selain yang disutradarai Inazuka di atas.
Pada usia ke-90, Yamaguchi mendapat passport pertamanya dan terbang ke New York untuk berbicara di forum PBB.
Baca Juga: Nude Cruise Mengangkut Penumpang Telanjang Melintas di Sungai Exe, Warga Devon Kaget Tidak Percaya
Ia juga menulis dan merespon mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengenai pelarangan senjata nuklir.
“Sampai saat ini, banyak orang yang tidak tahu ada orang-orang yang selamat dari dua kali bom atom,” kata Inazuka kepada Tokyo Weekender.
“Fakta bahwa Yamaguchi begitu dekat dengan dua ledakan hebat dan tetap hidup adalah sebuah hal yang luar biasa,” tambah Inazuka***