Network
ZONA PRIANGAN - Latihan perang yang digelar tentara Rusia dan China dinilai sukses besar. Ada 10 ribu tentara yang terlibat latihan itu.
Latihan perang berlangsung di Qingtongxia di China utara. Menurut militer Rusia dikerahkan sekitar 200 kendaraan lapis baja, 90 buah artileri, lebih dari 100 pesawat dan helikopter.
Menteri Pertahanan China, Wei Fenghe mengatakan, gabungan tentara Rusia dan China merupakan kekuatan yang tak tergoyahkan.
Baca Juga: Cina Ingin Menguasai Dunia dengan Menciptakan Tentara Super Setangguh Captain America
Wei Fenghe menyebut, pada latihan peran itu menunjukkan kerja sama tingkat tinggi.
"Latihan perang ini sangat penting. Utamanya untuk mengatur strategi dan manuver di lapangan," kata Wei yang dikutip rt.com.
Selama seminggu latihan perang, prajurit dari kedua negara mencapai sukses yang penuh.
Baca Juga: Cina Ingin Mengatur Cuaca Dunia, Kini Giliran Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan
Kegiatan yang melibatkan tentara Rusia dan China itu merupakan yang pertama setelah melandanya pandemi virus corona.
"Ini sepenuhnya menunjukkan hubungan erat antara China dan Rusia, ikatan yang tidak dapat dipatahkan antara angkatan bersenjata China dan Rusia," ujar Wei Fenghe.
"Tentu saja persahabatan yang kuat dan abadi di antara kami secara pribadi,” ucap Wei, berbicara dengan mitranya dari Rusia, Sergey Shoigu.
Baca Juga: Iron Sting, Senjata Baru Militer Israel untuk Menghabisi Pejuang Hamas dan Militan Hizbullah
Shoigu juga memuji pasukan dari kedua negara, memuji profesionalisme mereka.
Kepala Kementerian Pertahanan Rusia mencatat tindakan terkoordinasi dan profesionalisme yang tinggi dari para peserta dalam manuver.
Sergey Shoigu juga menyarankan agar Beijing dan Moskow memperdalam kerja sama mereka lebih jauh.
Baca Juga: Tsunami Radioaktif, Senjata Nuklir Tercanggih Milik Rusia dalam Menghadapi Perang
“Kami telah mencapai interaksi tingkat tinggi angkatan bersenjata kami di darat, di udara, dan di laut. Membangunnya adalah arah penting dari kegiatan selanjutnya,” kata Shoigu.***
