Taliban Unjuk Kekuatan, Lakukan Gelar Pasukan dengan Para Pejuang Memanggul Senjata M16 Buatan AS

- 21 Agustus 2021, 19:52 WIB
Pejuang Taliban melakukan unjuk kekuatan dalam prosesi melalui Qalat.*
Pejuang Taliban melakukan unjuk kekuatan dalam prosesi melalui Qalat.* /Reuters/

ZONA PRIANGAN - Taliban makin leluasa menunjukkan kekuasaannya dengan melakukan gelar pasukan.

Ketika Amerika Serikat dan Inggris menarik tentaranya, Taliban justru pamer kekuatan.

Para pejuang Taliban mengenakan seragam baju jubah putih dan sepatu bot hitam. Mereka mengenakan penutup wajah putih dan rompi hitam.

Baca Juga: Video Memilukan, Sejumlah Wanita Afghanistan Melemparkan Bayi agar Diselamatkan Tentara Inggris

Setiap pejuang Taliban memanggul senjata jenis senapan serbu M16 buatan Amerika Serikat. Tidak ketinggalan mengibatkan bendera putih dengan tulisan Arab warna hitam.

Rekaman menunjukkan para pejuang berbaris melalui Qalat mengibarkan bendera putih khas Taliban saat saat mereka kembali berkuasa.

Tentu saja unjuk kekuatan itu memicu ketakutan warga Afghanistan akan tindakan balas dendam Taliban.

Baca Juga: Pendapatan Terbesar Afghanistan Ternyata dari Budidaya Opium Poppy untuk Obat Heroin

Walau Taliban sudah mengeluarkan pernyataan tidak tertarik terhadap balas dendam, namun para anggotanya sering bertindak di luar kendali.

Dokumen rahasia PBB yang dilihat AFP menyebutkan, sejumlah anggota Taliban melakukan patroli dari rumah ke rumah.

Mereka mencari warga, utamanya yang dulu pernah bekerja sama dengan pasukan NATO.

Baca Juga: Wali Kota Wanita Ini Pasrah Menunggu Kedatangan Anggota Taliban untuk Membunuhnya

Taliban juga mencari, warga yang pernah bertugas di militer, polisi, dan dinas intelijen Afghanistan.

Anggota keluarga dari mereka yang ada dalam daftar juga berisiko - dengan laporan salah satu kerabat jurnalis DW sudah ditembak dan dibunuh oleh Taliban.

Pejuang Taliban juga memblokade Bandara Kabul dan mendirikan pos pemeriksaan di kota-kota besar.

Baca Juga: Napi The Milkman Ini Lolos dari Incaran Taliban Karena Dibantu Warga Kabul Menuju Tentara Inggris

Eksekusi, penyiksaan dan amputasi adalah hal biasa ketika Taliban memerintah Afghanistan pada tahun 90-an.

Organisasi Australia Forsaken Fighters - yang bekerja dengan penerjemah Afghanistan - juga mengatakan kepada The Sun Online bahwa mereka percaya "puluhan ribu" orang sekarang dalam bahaya.

Kelompok itu mengatakan bahwa mereka telah menerima ratusan permintaan bantuan - dengan laporan para penerjemah kondisinya sekarang 'sekarat'.

Baca Juga: Kepala Polisi Dieksekusi Setelah Taliban Menguasai Provinsi Badghis

"Penerjemah di Kandahar telah melaporkan bahwa Taliban telah secara aktif mencari penerjemah yang mendukung pasukan koalisi," kata seorang juru bicara.

Mereka menambahkan bahwa mereka telah menerima laporan tentang pembalasan dan eksekusi "sangat umum" terhadap mereka yang bekerja dengan NATO.

Dia menambahkan: "Orang-orang diseret dari rumah mereka dan dieksekusi. Ini adalah situasi yang benar-benar mengerikan."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah