Bukan Pasukan NATO atau Tentara Afghanistan yang Ditakuti Taliban tapi Gerilyawan ISIS-K

- 25 Agustus 2021, 19:33 WIB
ISIS-K didirikan pada tahun 2015 untuk membawa teror ke Afghanistan.*
ISIS-K didirikan pada tahun 2015 untuk membawa teror ke Afghanistan.* /The Sun/

ZONA PRIANGAN - Merekan yang bertikai di Afghanistan tidak hanya Taliban, NATO, dan tentara Afghanistan. Namun ada juga sempalan teroris dengan kode ISIS-K.

Gerilyawan ISIS-K tentu saja mengincar pasukan NATO dan tentara Afghanistan, bahkan penduduk sipil.

Selain itu, gerilyawan ISIS-K pun beberapa kali bentrok dengan pejuang Taliban. Sebenarnya siapa sih, ISIS-K?

Baca Juga: Serangan Rahasia Drone AS di Provinsi Helmand Afghanistan Gagal Total, Dua Korban Sebenarnya Bukan Taliban

Embel-embel huruf "K" di belakang ISIS mengacu pada wilayah bersejarah Khorasan Raya, yang meliputi Afghanistan, Tajikistan, dan Pakistan.

Meskipun ada upaya dari NATO, tentara Afghanistan, bahkan Taliban untuk melawan mereka, ISIS-K tetap ditakuti.

ISIS-K sering kali menebarkan teror dan beberapa kali menayangkan video eksekusi brutal, yang kadang melibatkan anak-anak sebagai pelakunya.

Baca Juga: Vladimir Putin Sebut Islam Bukan Teroris, Jumlah Muslim di Rusia Kini Mencapai 16 Juta Orang

NATO mengkhawatirkan kekacauan yang saat ini terjadi di Afghanistan, dimanfaatkan gerilyawan ISIS-K.

ISIS-K dipimpin oleh panglima perang teroris Shahab al-Muhajir, mantan pejuang Alqaeda, tulis The Sun.

Dia mengambil alih kekuasaan pada April 2020 setelah bos mereka sebelumnya, Abdullah Orokzai, ditangkap oleh pasukan Afghanistan.

Baca Juga: Penemuan Dua Kuburan Massal Bukti Kekejaman ISIS, 500 Wanita Dijadikan Budak Seks

Al-Muhajir dikatakan dikenal sebagai "Singa Perkotaan" karena keahliannya dalam perang gerilya dan merencanakan serangan bom bunuh diri di kota-kota.

Dia diyakini telah membantu afiliasi ISIS mendapatkan pijakan berkat latar belakangnya yang akan menarik para jihadis lokal, termasuk mereka yang ada di Taliban.

Serangan paling ganas ISIS-K diyakini adalah pengeboman sekolah putri Sayed al-Shuhada pada 8 Mei.

Baca Juga: Ramalan Kiamat Versi Yahudi, Rusia Perang Lawan Ukraina Kemudian Menyerang Turki

Kelompok itu disalahkan atas serangan yang melibatkan dua alat peledak rakitan dan sebuah bom mobil meledak di luar sekolah.

Sekitar 90 orang tewas -- kebanyakan siswi berusia antara 11 dan 15 tahun -- sementara 240 terluka dalam ledakan itu.

Serangan kejam lainnya termasuk penyerbuan Universitas Kabul oleh pria bersenjata yang menewaskan 22 orang dan melukai 22 orang pada November 2020.

Baca Juga: Kota Mekah dan Madinah Diselimuti Warna Merah Gelap, Mungkinkah Pertanda Kiamat Kian Dekat

Ada juga aksi seorang pembom bunuh diri yang meledakkan dirinya di sebuah pernikahan yang menewaskan 92 orang pada Agustus 2019.

Propaganda yang digulirkan oleh kelompok tersebut menunjukkan mereka berpose dengan bendera hitam putih tradisional ISIS yang menjadi identik dengan kekerasan.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: The Sun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah