Fokus Terhadap Taliban dan ISIS-K, Amerika Serikat Terkejut Korea Utara Aktifkan Kembali Reaktor Nuklir

- 30 Agustus 2021, 13:41 WIB
Ilustrasi aktivitas reaktor nuklir.*
Ilustrasi aktivitas reaktor nuklir.* /Pexels /Chris LeBoutillier

ZONA PRIANGAN - Fokus terhadap Taliban dan ISIS-K di Afghanistan, Amerika Serikata (AS) dicengangkan oleh Korea Utara yang mengaktifkan kembali reaktor nuklir.

Korea Utara tampaknya serius mempersiapkan serangan balasan dengan senjata nuklir, jika AS dan Korea Selatan mengganggu wilayah mereka.

Menurut laporan The Wall Street Journal, reaktor nuklir Yongbon yang sejak tahun 2018 tidak aktif, kini kembali beroperasi.

Baca Juga: Lionel Messi Tidak Lagi Ditakuti Lawan, Striker PSG Itu Justru Menurut untuk Menggendong Anak Kiper Reims

Ada aktivitas di reaktor nuklir Yongbon dengan munculnya air pendingin. Keruan saja aktivitas itu meresahkan Amerika Serikat dan Dunia.

Laporan The Wall Street Journal diperkuat oleh Badan Energi Atom Internasional yang menyebut reaktor tampaknya kembali beroperasi.

Laporan itu mengatakan: "Sejak awal Juli, ada indikasi, termasuk pembuangan air pendingin, konsisten dengan pengoperasian reaktor."

Baca Juga: Kejadian Horor di Taman Safari Alam Liar, Seekor Singa Menerkam Kepala Turis hingga Tewas

Journal melaporkan bahwa badan tersebut menemukan aktivitas di pabrik "sangat meresahkan".

Selain itu ada indikasi laboratorium terdekat sedang digunakan untuk memisahkan plutonium dari bahan bakar bekas yang dikeluarkan dari reaktor.

Korea Utara mengusir Inspektur Badan Energi Atom Internasional tersebut dari negara pada tahun 2009.

Baca Juga: Rekaman Mengerikan, Perut Ular Piton Pecah Setelah Memakan Sapi Sekaligus

Direktur Pusat Mahkota untuk Studi Timur Tengah di Universitas Brandeis, Gary Samore, mengatakan berita itu tampaknya menunjukkan negara diktator itu meningkatkan program senjata nuklirnya.

Itu terjadi setelah Kim Yo Jong, saudara perempuan tiran Kim Jong-un, mengancam akan memperkuat militer Korea Utara sebagai reaksi terhadap latihan militer gabungan antara AS dan Korea Selatan.

Kim Yo Jongmemperingatkan: "Latihan perang AS dan Korea Selatan mengabaikan peringatan untuk menciptakan kedamaian."

Baca Juga: Ular Hitam Perut Merah Meringkuk di Sebuah Toko, Nyaris Lakukan Gigitan yang Mematikan

"Mereka menghaapi konsekuensi ancaman serangan balasan yang lebih serius," ucapnya yang dikutip Daily Star.

Sebelumnya Korea Utara mengirim peringatan lain kepada Presiden Joe Biden yang terlalu mencampuri urusan Korea Utara.

Mantan pejabat Departemen Luar Negeri Jole Wit mengatakan pembukaan kembali reaktor Yongbyon menunjukkan program senjata nuklir Korea Utara tidak dapat diabaikan.

Baca Juga: Pemandangan Memilukan Induk Beruang yang Lapar Membawa Anaknya Meminta-minta Makanan ke Sopir Kendaraan

Itu terjadi setelah negara mengakui bahwa mereka menghadapi krisis pangan yang lebih buruk selama bertahun-tahun dan berada di ambang kelaparan.

Dilaporkan tokoh-tokoh terkemuka di negara itu sedang menghidupkan retorika nasionalis untuk mengalihkan perhatian penduduk yang terisolasi dari krisis kelaparan yang membayangi.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah