ZONA PRIANGAN - Korea Utara mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa mereka memang telah meluncurkan sepasang rudal balistik dari sistem berbasis kereta api, yang merupakan bagian dari aktivitas dalam seminggu yang juga membuat Korea Selatan meluncurkan rudal miliknya.
Pejabat pertahanan Korea Selatan dan Jepang pertama kali mengumumkan uji coba rudal pada hari Rabu, tetapi Pyongyang tidak segera mengkonfirmasi. Rudal-rudal itu mendarat di dalam zona ekonomi eksklusif Jepang, kata kementerian pertahanan Tokyo Rabu malam, mengoreksi laporan sebelumnya.
Tes tersebut menandai pertama kalinya Pyongyang menggunakan sistem kereta api bergerak, sebuah laporan dari Kantor Berita Pusat Korea yang dikelola pemerintah mengatakan, rudal-rudal itu secara akurat mengenai sasaran mereka di laut antara Korea dan Jepang.
“Resimen rudal yang dibawa kereta api mengambil bagian dalam latihan dengan misi untuk menyerang area target [sekitar 500 mil] jauhnya dari lokasinya,” lapor KCNA.
Para pejabat AS mengutuk peluncuran tersebut, dengan mengatakan bahwa itu merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB, tulis UPI.com, 16 September 2021.
"Kami mengutuk peluncuran rudal [Korea Utara]," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price pada konferensi pers. "Kami tahu bahwa mereka menimbulkan ancaman bagi tetangga dan anggota komunitas internasional lainnya."
Baca Juga: Seekor Ular Berulah yang Menyebabkan Mati Listrik Seisi Kota
Uji coba rudal balistik dilakukan hanya beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan rudal jelajah jarak jauh baru, yang menurut para analis mungkin mampu membawa hulu ledak nuklir.