Miliki 3.750 Hulu Ledak Nuklir, Amerika Serikat Menjadi Negara yang Ditakuti jika Terjadi Perang

- 7 Oktober 2021, 05:33 WIB
Efek perang nuklir akan mempercepat perubahan iklim, menyebabkan ancaman signifikan bagi kesehatan manusia di seluruh dunia.
Efek perang nuklir akan mempercepat perubahan iklim, menyebabkan ancaman signifikan bagi kesehatan manusia di seluruh dunia. /Pixabay/Sammy-Williams

ZONA PRIANGAN - Pemerintahan Presiden Joe Biden membuka rahasia, saat ini Amerika Serikat memiliki 3.750 hulu ledak nuklir.

Sebelumnya, Donald Trump menutupi berapa jumlah senjata perang yang sangat mematikan itu.

Departemen Luar Negeri AS telah menerbitkan angka-angka terbaru, terkait pakta pengendalian senjata dengan Rusia.

Baca Juga: Ivanka Trump dan Jared Kushner Tak Sungkan Berciuman di Tempat Umum Saat Liburan di Miami

Dengan memiliki 3.750 hulu ledak nuklir, Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang ditakuti jika terjadi perang.

Jumlah senjata nuklir yang dimiliki Amerika Serikat, disebut bisa mengakhiri peradaban beberapa kali.

Pengungkapan jumlah senjata nuklir, dibarengi pula dengan penjelasan sekira 2.000 hulu ledak dipensiunkan.

Baca Juga: Beijing Tunggu Waktu untuk Perang, Joseph Wu: China Berani Menyerang, Mereka Akan Menderita

Angka tersebut telah dirahasiakan sejak awal 2018. Presiden Trump menolak untuk mengungkapkan angka tersebut meskipun ada permintaan dari Federasi Ilmuwan Amerika [FAS].

“Sebagai negara senjata nuklir pertama, Amerika Serikat harus berusaha untuk memberikan contoh global untuk kejelasan dan transparansi," kata FAS.

FAS menyambut baik pengumuman baru tersebut. Dalam sebuah pernyataan, FAS mengatakan: “Kami memuji pemerintahan Biden karena membalikkan kerahasiaan nuklir."

Baca Juga: Petarung MMA Justin Thornton Meninggal Setelah Kalah KO 19 Detik dari Dillion Cleckler

"Keputusan ini merupakan beban berat pada saat apa yang disebut Kompetisi Kekuatan Besar mengambil alih analisis pertahanan dan kontrol senjata," tambah mereka.

Kate Hudson, Sekretaris Jenderal Kampanye Perlucutan Senjata Nuklir (CND) mengatakan kepada Daily Star: "Berita tentang pengurangan stok nuklir AS dan peningkatan transparansi sangat disambut baik."

“Saatnya Boris Johnson mengambil lembaran dari buku Biden. Pada bulan Maret tahun ini PM mengumumkan peningkatan persenjataan nuklir Inggris dan mengakhiri transparansi nuklir Inggris."

Baca Juga: Sarjana Alkitab Ramalkan Kiamat dengan Kemunculan Komet Leonard pada 12 Desember 2021

"Ini bukan jalan yang harus ditempuh jika kita menginginkan dunia yang lebih aman," tambahnya.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x