40 Persen Layanan Pompa Bensin Kacau, Dugaan Akibat Serangan Siber

- 1 November 2021, 20:23 WIB
Ilustrasi pompa bensin.*
Ilustrasi pompa bensin.* /Pixabay/

ZONA PRIANGAN - Serangan siber membuat pelayanan pompa bensin di Iran terganggu. Pemerintah Iran menuduh AS dan Israel di balik insiden itu.

Setelah 12 jam serangan siber itu, baru 60 persen pompa bensin di Iran berjalan normal kembali.

Sementara 40 persen lainnya masih kacau. Beberapa kartu yang diterbitkan Pemerintah Iran tidak berfungsi ketika warga membeli bensin.

Baca Juga: Petarung UFC Asal Swedia Sangat Sadis Mencekik Li Jingliang hingga Pingsan dan Akan Membunuh Semua Lawan

Beberapa warga kesal karena kartu yang dimilikinya tidak berfungsi dan gagal mendapatkan bensin untuk kendaraannya.

Kepala Pertahanan Sipil Iran, Brigadir Jenderal Gholamreza Jalali menuduh AS dan Israel melumpuhkan pekerjaan pompa bensin negara itu.

Gholamreza Jalali, membandingkan intrusi dunia maya baru-baru ini dengan serangan tahun lalu yang mengganggu layanan kereta api.

Baca Juga: Terungkap, Setiap Bepergian Melania Tidak Mau Sekamar dengan Donald Trump, Ini Alasannya

Serangan itu terjadi di terminal Shahid Rajaee dekat kota pelabuhan selatan Bandar Abbas di pantai Selat Hormuz.

“Serangan ini mirip dengan serangan siber di rel kereta api dan Shahid Rajaee, dan kami pikir itu pasti dilakukan oleh Amerika dan Zionis,” kata Jalali dikutip oleh IRNA.

Reuters mengutip Jalali yang mengatakan di TV pemerintah Iran bahwa sementara dia masih tidak dapat mengatakan secara forensik, dia percaya "secara analitis" AS dan Israel bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca Juga: Terungkap, Jepang Jajah Indonesia Bukan Karena Rempah-rempah atau Emas tapi Incar Pohon Ini

Jalali menambahkan bahwa "faktor internal" mungkin juga terlibat, dan mengatakan bahwa dinas keamanan sedang menyelidiki masalah tersebut.

Iran telah menyaksikan gelombang ledakan, kebakaran, dan serangan siber terhadap infrastruktur penting sejak awal tahun lalu di tengah meningkatnya ketegangan dengan Washington dan Tel Aviv.

Para pejabat Iran secara teratur menuduh AS dan Israel melakukan berbagai kegiatan subversif di tanah Iran.

Baca Juga: Bhutan Negara Unik, Melarang Warganya Miskin dan Pernah Menolak Kehadiran Internet

Dikutip laman rt.com, pejabat Amerika dan Israel menyangkal atau tidak mengomentari klaim tersebut.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah