ZONA PRIANGAN - Penjara Litoral di Guayaquil, Ekuador kembali menarik perhatian dunia ketika 80 tewas akibat bentrokan antar-narapidana.
Sebelumnya, di tempat yang sama pertempuramn antar-geng narkoba menewaskan 118 narapidana (napi).
Laporan awal menunjukkan bahwa sebuah ledakan telah terjadi di fasilitas penjara tersebut.
Seorang jurnalis lokal @relicheandres mentweet: "Pada saat ini, gemuruh dan ledakan sekali lagi terdengar di Lembaga Pemasyarakatan Litoral (Guayaquil).
Kemudian, helikopter terlihat di atas penjara ketika laporan baru menunjukkan bahwa para tahanan telah dipaksa masuk ke Paviliun 2.
Situs berita La Cave mentweet rekaman peluru beterbangan di jalan-jalan luar penjara.
Baca Juga: Ngeri, Petarung UFC Khamzat Chimaev Menggantung Kepala Logan dan Jake Paul dalam Postingan Twitter
La Cave menulis: "Penghuni benteng pribadi di dekat Lembaga Pemasyarakatan Litoral melaporkan bahwa peluru nyasar jatuh ke rumah."
"Bentrokan baru di dalam penjara membuat tetangga panik. Suasana di jalan sangat mencekam," lapor La Cave yang dikutip Daily Star.
Sekelompok jurnalis, berbagi cuplikan dari berita TV lokal yang tampaknya menunjukkan tentara Ekuador tiba di tempat kejadian.
Baca Juga: Manajer Restoran Disiram Semangkuk Sop Meksiko oleh Pelanggan, Pelaku Akhirnya Ditangkap Polisi
Mereka memberi keterangan pada rekaman itu: "4 tank dan sebuah bus militer memasuki Penjara Litoral #Guayaquil #Ekuador."
Klip lain yang diunggah oleh wartawan menunjukkan anggota keluarga tahanan yang panik berkumpul di luar.
Laporan awal menyebutkan jumlah korban tewas lima orang, tetapi sejak itu gambar mengerikan telah dibagikan di media sosial yang menunjukkan lebih dari lima mayat.
Baca Juga: Aktor Ini Ceraikan Istri, Ternyata di Instagram Meresmikan Hubungan dengan Wanita Lain
Satu orang lokal dan halaman berita Ecunoticias sama-sama menyebutkan jumlah korban tewas 80 orang, tetapi pihak berwenang belum mengkonfirmasi jumlah korban tewas.
Polisi Ekuador mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Protokol keamanan diaktifkan dan pusat penjara campur tangan dengan unit taktis untuk pembentukan kembali dan kontrol ketertiban."
Pada bulan September, bentrokan antara dua geng narkoba yang bersaing di penjara berlangsung selama tiga hari dan menyebabkan 118 orang tewas.
Banyak dari mereka yang terbunuh dipenggal.***