Rupanya Ini yang Membuat AS Ketar-Ketir Terhadap Kekuatan Militer China

- 23 November 2021, 11:00 WIB
AS ketar-ketir terhadap kekuatan militer China.
AS ketar-ketir terhadap kekuatan militer China. /Reuters

ZONA PRIANGAN - China menembakkan rudal dari senjata hipersonik saat mendekati target selama berlangsungnya tes pada Juli lalu, seperti dilaporkan oleh Financial Times. Pentagon terkejut karena tidak ada negara yang diketahui memiliki kemampuan seperti itu.

Sebuah kendaraan luncur hipersonik yang diluncurkan oleh China yang menembakkan proyektil di atas Laut China Selatan sambil bergerak dengan kecepatan lima kali kecepatan suara, lapor surat kabar itu, mengutip dari orang-orang yang mengetahui intelijen tersebut.

Beberapa ahli percaya rudal udara-ke-udara ditembakkan, kata surat kabar itu. Yang lain mengira itu adalah tindakan balasan yang dapat merusak kemampuan sistem pertahanan rudal untuk melumpuhkan senjata hipersonik, yang dapat membawa hulu ledak nuklir, dalam pertempuran.

Baca Juga: Rocky Gerung: Lebih Dari Setengah Menteri Ingin Angkat Kaki Dari Kabinet Karena Sudah Capek

Financial Times melaporkan pada bulan lalu bahwa China melakukan tes senjata hipersonik pada 27 Juli dan pada 13 Agustus, meningkatkan kekhawatiran di Washington tentang kemampuan militer Beijing yang maju.

Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa negaranya telah menguji 'pesawat ruang angkasa rutin' untuk melihat apakah itu dapat digunakan kembali.

Jika uji coba sejata hipersonik China dikonfirmasi, itu akan menunjukkan bahwa Presiden Xi Jinping mungkin sedang menjajaki serangan orbital sebagai cara untuk melawan kemanjuan Amerika dalam menembak jatuh rudal balistik, sebelum mereka dapat mengancam pertahanan negaranya.

Baca Juga: Mayat Wanita Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Cideres

Tahun lalu, Angkatan Laut AS berhasil mencegat rudal balistik antarbenua tiruan.

"Saya tentu tidak dapat memikirkan preseden teknik apa pun untuk kendaraan luncur hipersonik yang melepaskan semacam muatan, tersirat sebagi rudal menurut cerita FT," kata Ankit Panda, rekan senior Stanton dalam program kebijakan nuklir di Carnegie Endowment for International Peace.

"Namun, saya bertanya-tanya apakah 'rudal' ini mungkin semacam muatan lain, mungkin tindakan balasan atau semacam mekanisme dukungan lainnya," katanya.

Baca Juga: Refly Harun: Saya dari Awal Selalu Menyesalkan Pejabat Publik yang Mengadukan Kelompok Sipil

Panda menambahkan ada pertanyaan tentang kegunaan militer dari demonstrasi semacam itu, dan komunitas internasional seharusnya tidak berasumsi bahwa China bermaksud untuk menggunakan senjata semacam itu di lapangan.***

Editor: Yudhi Prasetiyo

Sumber: FInancial Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x