China dan Rusia Mengutuk Gerakan Militer AS Dekat Perbatasan Masing-masing Negara

- 25 November 2021, 12:00 WIB
China dan Rusia mengutuk gerakan militer AS dekat perbatasan masing-masing negara.
China dan Rusia mengutuk gerakan militer AS dekat perbatasan masing-masing negara. /Reuters

"Kapal perang AS telah berulang kali melenturkan otot, membuat provokasi dan menimbulkan masalah di Selat Taiwan atas nama 'kebebasan navigasi'. Ini sama sekali bukan komitmen terhadap kebebasan dan keterbukaan, melainkan gangguan dan sabotase yang disengaja terhadap perdamaian dan stabilitas regional. Komunitas internasional melihat ini dengan jelas," tambahnya.

Dia memperingatkan bahwa China dengan tegas memutuskan dalam menegakkan kedaulatan nasional dan integritas teritorial dan mendesak pihak AS harus segera memperbaiki kesalahannya, berhenti membuat provokasi, menantang garis bawah dan bermain api, dan memainkan peran yang lebih konstruktif dalam perdamaian dan stabilitas regional.

Baca Juga: China Murka karena AS Mengundang Taiwan untuk Berpartisipasi dalam 'KTT untuk Demokrasi' Bulan Depan

Pada hari yang sama, panglima militer Rusia juga mengidentifikasi apa yang dia pandang sebagai tindakan berbahaya AS di dekat perbatasan nasional negaranya.

"Kami mencatat intensifikasi yang signifikan dari tindakan penerbangan pembom strategis Amerika di dekat perbatasan Rusia," kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu selama konferensi video dengan timpalannya dari China Kolonel Jenderal Wei Fenghe.

"Selama sebulan terakhir, sekitar 30 sorti dilakukan ke perbatasan Federasi Rusia, yang 2,5 kali lebih banyak daripada periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Baca Juga: Pria Monster dari Neraka Berusia 31 Tahun Memperkosa Lima Wanita Beberapa Kali selama Empat Tahun

Tindakan ini termasuk latihan Global Thunder pada bulan ini, di mana Shoigu mengatakan bahwa 10 pembom strategis mempraktekkan opsi untuk menggunakan senjata nuklir melawan Rusia secara bersamaan dari arah Barat dan Timur.

Pejabat Rusia mencatat bahwa tindakan semacam itu juga merupakan ancaman bagi China dan menekankan bahwa hubungan antara Moskow dan Beijing menjadi lebih penting, mengingat meningkatnya turbulensi geopolitik dan meningkatnya potensi konflik di berbagai belahan dunia.

Wei dikatakan memuji Shoigu karena berhasil menentang Washington, dengan mengatakan, "Anda telah berhasil melawan tekanan dan pencegahan dari AS, serta ancaman militer dari AS," menurut Kantor Berita Rusia Tass yang dikelola pemerintah.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Newsweek


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x