Jenderal David Thompson: China dan Rusia Menyerang Satelit AS dengan Laser

- 1 Desember 2021, 17:14 WIB
David Thompson mengungkapkan insiden 2019 ketika sebuah satelit Rusia terbang begitu dekat dengan "satelit keamanan nasional" AS sehingga pihak berwenang percaya itu bisa menjadi ofensif.*
David Thompson mengungkapkan insiden 2019 ketika sebuah satelit Rusia terbang begitu dekat dengan "satelit keamanan nasional" AS sehingga pihak berwenang percaya itu bisa menjadi ofensif.* /45th Space Wing Public Affairs/

ZONA PRIANGAN - China dan Rusia secara teratur menyerang satelit AS dengan laser, pengacau frekuensi radio, dan serangan dunia maya, kata Jenderal David Thompson.

Pernyataan Jenderal Angkatan Luar Angkasa AS itu diturunkan dalam sebuah op-ed The Washington Post, Selasa.

David Thompson mengungkapkan, serangan itu terjadi setiap hari dan bisa menggoda untuk tindakan perang.

Baca Juga: Boriska Kipriyanovich, Bayi Cerdas yang Mengaku Lahir di Mars dan Tahu Alien Masih Hidup

“Ancaman benar-benar tumbuh dan berkembang setiap hari. Dan ini benar-benar merupakan evolusi aktivitas yang telah terjadi sejak lama,” kata Jenderal Thompson, Wakil Kepala Operasi Luar Angkasa di cabang militer baru.

“Kami benar-benar berada pada titik di mana ada banyak cara sistem ruang angkasa kami dapat terancam,” tuturnya.

Thompson mengungkapkan pada 2019 ada insiden satelit Rusia terbang begitu dekat dengan "satelit keamanan nasional" AS sehingga pihak berwenang percaya itu bisa menjadi ofensif.

Baca Juga: Kelahiran Bayi Berkepala Tiga di Uttar Pradesh India Mengundang Kehebohan Warga

"Itu bermanuver dekat, bermanuver berbahaya, bermanuver mengancam sehingga mereka cukup dekat dan ada kekhawatiran tabrakan," katanya.

"Kami menganggapnya Rusia telah mengirim pesan serius," ujarnya yang dikutip nypost.

Selain ada gertakan dari Rusia, Amerika juga melihat China memiliki teknologi yang lebih maju.

Baca Juga: Ular Berkepala Dua Bernama Ben dan Jerry Bikin Kejutan Memakan Dua Ekor Tikus Secara Bersamaan

"China menerjunkan sistem operasional pada tingkat yang luar biasa,” kata jenderal itu kepada surat kabar di Forum Keamanan Internasional Halifax awal bulan ini.

Konferensi dibuka hanya beberapa hari setelah uji senjata anti-satelit Rusia menghancurkan satelit usang era Soviet, mengirimkan puing-puing terbang menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Beberapa bulan sebelumnya, China meluncurkan rudal hipersonik berkemampuan nuklir ke orbit rendah, sebuah langkah yang menurut juru bicara Pentagon hanya akan meningkatkan ketegangan di kawasan dan sekitarnya.

Baca Juga: Tanda Menjelang Kematian, Sering Menyebut Nama Orangtua yang Meninggal dan Napas Berubah

Thompson mengatakan kepada surat kabar itu, China sekarang mengirim satelit ke luar angkasa dengan kecepatan dua kali lipat dari AS.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x