Data Satelit Berusia 38 Tahun Dapat Memberi Petunjuk Kehadiran Planet Tata Surya yang Sulit Ditemukan

- 20 November 2021, 09:00 WIB
Data satelit berusia 38 tahun dapat memberi petunjuk kehadiran planet Tata Surya yang sulit ditemukan.
Data satelit berusia 38 tahun dapat memberi petunjuk kehadiran planet Tata Surya yang sulit ditemukan. /Caltech/R. Hurt

ZONA PRIANGAN - Data dari hampir empat dekade lalu dapat menunjukkan keberadaan planet kesembilan di Tata Surya. Hipotesis Planet Sembilan telah menjadi pembicaraan di antara para ilmuwan selama beberapa waktu tetapi belum ada yang mengamatinya.

Dikutip dari NDTV, Michael Rowan-Robinson, profesor astrofisika di Imperial College London, menyelami data berusia 38 tahun dan sekarang dia mengklaim telah menemukan Planet Sembilan dalam dongeng.

Data diambil dari pembacaan Infrared Astronomical Satellite (IRAS) dari 1983, di mana Robinson juga menjadi bagiannya. Klaimnya tidak menyiratkan bahwa planet tersebut telah terdeteksi, tetapi membantu mempersempit area langit di mana ia dapat ditemukan.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Sabtu 20 November 2021: Al Dapatkan Fakta, Irvan Salah Sasaran Dendam dan 'Melenyapkan' Iqbal

Diskusi seputar Planet Sembilan pertama kali muncul pada Januari 2015. Dua astronom dari California Institute for Technology (Caltech) kemudian menyarankan bahwa planet seukuran Neptunus mengorbit Matahari dalam jalur memanjang yang terletak jauh di luar Pluto.

Rowan-Robinson telah mempublikasikan temuan penelitiannya di arXiv, termasuk arsip akses terbuka untuk artikel tentang fisika, matematika, dan ilmu komputer.

Para astronom Caltech mendasarkan temuan mereka pada pemodelan dan simulasi komputer dan bukan pengamatan. Menurut perhitungan ini, Planet Sembilan akan memiliki massa sekitar 10 kali massa Bumi. Itu akan mengorbit sekitar 20 kali lebih jauh dari Matahari daripada Neptunus, membutuhkan waktu antara 10.000 dan 20.000 tahun Bumi untuk menyelesaikan revolusi mengelilingi matahari.

Baca Juga: Rolls-Royce Telah Mengklaim Tiga Rekor Dunia dengan Pesawat Listrik yang Terbang Mendekati 400 mph

Robinson juga mengandalkan data inframerah. Dia berkata, "Saya memutuskan untuk mencari melalui katalog ini mencari semua sumber yang tidak diidentifikasi dengan galaksi atau objek lain seperti bintang".

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x