Rusia Tuduh Kapal Komando Donbass Berperilaku Provokatif, Reznikov: Itu Kapal SAR Tanpa Senjata

- 11 Desember 2021, 17:21 WIB
Sebuah kapal berlayar melewati jembatan yang menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia melintasi Selat Kerch, 2018.*
Sebuah kapal berlayar melewati jembatan yang menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia melintasi Selat Kerch, 2018.* /Reuters /Pavel Rebrov

ZONA PRIANGAN - Rusia menuduh Ukraina melakukan provokasi dengan mengirimkan kapal komando Donbass menuju Selat Kerch, yang menghubungkan Laut Azov dengan Laut Hitam.

Badan keamanan FSB Rusia mengumumkan sebuah kapal Ukraina berlayar tanpa pemberitahuan dan itu membahayakan navigasi.

Operasi Pasukan Gabungan Ukraina bersikeras bahwa 'Donbass' tidak pernah memasuki perairan terlarang.

Baca Juga: MMA Paling Seru: Hulk Iran Janji Hancurkan Gigi Pria Paling Menakutkan di Planet Bumi

Ukriana juga membantah tuduhan bahwa Donbass mengancam keselamatan navigasi. Itu merupakan tuduhan palsu.

Aleksey Reznikov, Menteri Pertahanan Ukraina, berkomentar: "Sangat aneh bahwa pasukan khusus Rusia melihat ancaman dari kapal SAR yang tidak bersenjata."

Ukraina balik menuduh banyak kapal FSB terus-menerus duduk dua kilometer dari [pelabuhan Ukraina] Mariupol dan Berdyansk.

Baca Juga: 20 Mahasiswa Teknik Dihukum Mati, dan 5 Dipenjara Seumur Hidup Karena Pembunuhan di Kampus

Ketegangan antara Moskow dan Kiev telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir dan saling melempar tuduhan.

Dinas intelijen Ukraina, bersama dengan badan-badan Amerika, melaporkan bahwa mereka mencurigai invasi Rusia ke Ukraina.

Kremlin telah berulang kali membantah tuduhan ini, dengan menegaskan pasukannya berada masih di wilayah sendiri.

Baca Juga: PLA Percaya Pasukan dan Senjata Amerika Serikat di Taiwan Ditakdirkan untuk Dihancurkan

Tuduhan terbaru dari Moskow, yakni kapal komando Ukraina berperilaku provokatif dan dapat menciptakan situasi berbahaya di Laut Hitam.

Dikutip rt.com, Sekretaris Pers Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan, "Insiden itu sekali lagi menunjukkan potensi bahaya dan tindakan provokatif."***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x