Laporan Kelompok HAM Myanmar: Lebih dari 30 Orang Tewas - Termasuk Anak-anak, Mayatnya Dibakar

- 26 Desember 2021, 11:30 WIB
 Militer Myanmar mengatakan telah menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata".
Militer Myanmar mengatakan telah menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata". /NDTV/Reuters

Pasukan Pertahanan Nasional Karenni, salah satu dari beberapa milisi sipil terbesar yang menentang junta yang memimpin kudeta 1 Februari, mengatakan yang tewas bukanlah anggota mereka tetapi warga sipil yang mencari perlindungan dari konflik.

"Kami sangat terkejut melihat semua mayat dengan ukuran berbeda, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua," kata seorang komandan dari kelompok tersebut kepada Reuters, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Baca Juga: Hadiah Natal Terbaik, Letusan Gunung Berapi di Kepulauan Canary Dinyatakan Berakhir setelah 3 Bulan Aktivitas

Warga yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan mengatakan dia mengetahui kebakaran pada Jumat malam tetapi tidak bisa pergi ke tempat kejadian karena ada penembakan.

"Saya pergi melihat pagi ini. Saya melihat mayat yang telah dibakar, dan juga pakaian anak-anak dan wanita berserakan," katanya kepada Reuters melalui telepon.

Sementara itu pertempuran di bagian lain negara itu, dekat perbatasan Thailand di mana militer Myanmar terus bentrok dengan kelompok pemberontak, mengakibatkan granat berpeluncur roket merusak sebuah rumah di sisi perbatasan Thailand tanpa kematian atau cedera, kata pihak berwenang pada hari Sabtu.

Baca Juga: Pria Brasil si 'Manusia Setan' yang Terobsesi 'Alien Hitam' Terus Bertransformasi dan Menambah Tato

Militer Myanmar melakukan serangan udara sehari sebelumnya di daerah yang dikendalikan oleh Persatuan Nasional Karen (KNU) di dekat perbatasan dalam eskalasi pertempuran yang berkobar pekan lalu dan sejak itu membuat ribuan orang melarikan diri ke Thailand.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih pemenang Hadiah Nobel Aung San Suu Kyi hampir 11 bulan lalu, mengklaim kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan partainya. Pengamat internasional mengatakan pemungutan suara itu adil.

Baca Juga: Refly Harun: Ucapan Putin Keren, yang Menegaskan Bahwa Menghina Nabi Muhammad Bukan Kebebasan Berekspresi

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah