ZONA PRIANGAN - Serangan rudal menghancurkan Pelabuhan Latakia dan rumah sakit di Suriah. Setelah ledakan muncul kobaran api.
Israel diduga ada di belakang serangan rudal itu. Itu berarti, Israel sudah dua kali melakukan serangan di bulan ini.
Media pemerintah Suriah yang dikutip Aljazeera melaporkan, serangan rudal itu mengakibatkan kerusakan material yang signifikan.
"Musuh Israel melakukan agresi udara dengan beberapa rudal dari arah Mediterania, menargetkan halaman kontainer di pelabuhan Latakia," kantor berita negara SANA mengutip pernyataan militer.
Tayangan langsung yang disiarkan oleh televisi pemerintah menunjukkan api dan asap di terminal peti kemas.
Media pemerintah Suriah mengatakan layanan darurat mengendalikan kebakaran yang terjadi di area penyimpanan peti kemas pelabuhan.
Baca Juga: Pendeta Bingung, Ketika Mempelai Wanita Muntah, Pingsan dan Buang Air Besar di Ritual Pernikahan
Serangan rudal juga menghancurkan fasad rumah sakit, beberapa bangunan tempat tinggal dan toko, menurut SANA.
Tidak ada laporan segera mengenai korban dari serangan itu, yang mengaktifkan pertahanan udara Suriah.
Sejak pecahnya perang Suriah pada 2011, Israel secara rutin melakukan serangan udara terhadap tetangganya yang dilanda perselisihan.
Baca Juga: 7 Warga Kota Hyesan Dihukum Mati oleh Rezim Kim Jong-un Gegara Nonton Video K-pop
Sebagian besar menargetkan pasukan pemerintah Suriah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang yang berafiliasi dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
Serangan Israel juga dimaksudkan untuk menghambat distribusi senjata dari Iran untuk Suriah.
Seorang reporter TV Al-Ikhbariyah yang dikelola pemerintah di daerah itu mengatakan ledakan itu dapat terdengar di Tartus, kota pantai lain lebih dari 80 km (hampir 50 mil) selatan.
Baca Juga: 16 Rudal Balistik dan Lima Drone Bunuh Diri Iran Hancurkan Instalasi Nuklir Dimona Israel
Ditanya tentang serangan itu, seorang juru bicara militer Israel mengatakan: "Kami tidak mengomentari laporan di media asing."
Latakia adalah pelabuhan komersial utama Suriah.
Rusia, yang telah menjadi sekutu paling kuat Presiden Bashar Al Assad selama perang, bersama Iran, mengoperasikan pangkalan udara di Hmeimim, sekitar 20 km (12 mil) selatan kota.***