ZONA PRIANGAN - Pesawat ditembak jatuh, namun dua pilot dari Royal Air Force (RAF) berhasil menyelamatkan diri.
Mirip peribahasa lepas dari kandang singa masuk kandang buaya, dua pilot itu memang selamat dengan menggunakan kursi lontar.
Cuma ketika mendarat di tanah, pilot John Peters dan navigator John Nichol disambut dengan todongan senapan AK47.
Baca Juga: Pamit ke Turki untuk Menyalurkan Bantuan, Anggota RAF Dipenggal ISIS Kelompok The Beatles di Suriah
Itu awal mengerikan bagi John Peters dan John Nichol, ketika terlibat Perang Teluk di Irak.
Kedua tentara RAF tersebut, menjalani penyiksaan yang sadis di hari-hari berikutnya sebagai sandera.
John Nichol kepada The Mirror mengatakan perlakuan brutal dan siksaan mengerikan terjadi setiap hari.
Lebih memalukan lagi, ketika foto penyiksaan mereka kemudian beredar. Tapi hal itu, bagi mereka tidak pantas untuk ditakuti.
Pada tahun 2016, Nichol berkata: "Saya masih merasakan benjolan di tenggorokan dan merasa malu melihat foto penyiksaan saya."
"Anda dapat melihat ketakutan di mata saya, tetapi apa yang tidak dapat Anda lihat adalah luka bakar dan memar dari tiga hari penyiksaan yang semakin kejam," tuturnya.
Baca Juga: China dan Amerika Serikat Sering Bermusuhan tapi Soal Lobster Mereka Saling Membutuhkan
Kedua tentara Inggris itu menjadi sasaran kekejaman yang mengerikan saat mereka disandera.
Dikutip Daily Star, para penculik mencoba untuk mendapatkan sedikit informasi, ketika tidak mendapat jawaban, mereka kerap menyiksa kedua pilot itu.
“Mereka meninju dan menendang kami, membenturkan kepala kami ke dinding. Saya dirantai ke kursi, dipukuli dan seorang penjaga mematikan rokoknya di telinga saya," papar Nichol.
Baca Juga: Pemilik Salon Tato Ini Sedih, Kehilangan Istri dan Anjing yang Tersapu Gelombang Tsunami Tonga
Setelah beberapa hari, seorang komandan Irak membawa mereka. Dia memasukkan kertas tisu ke leher Nichol dan membakarnya.
Setelah tujuh minggu, kedua pria itu dibebaskan dan John melanjutkan karirnya di RAF.
Sekarang dia menjadi penulis buku terlaris. Dia dan John Peters menulis sebuah buku tentang cobaan berat mereka berjudul Tornado Down.***