ZONA PRIANGAN - Moskow akan memberikan respons terhadap aktivitas NATO yang meningkatkan kekuatan militer di perbatasan Belarus.
Dalam wawancara dengan kantor berita TASS, Duta Besar Rusia untuk Minsk, Boris Gryzlov mengatakan, NATO makin intensif membangun kekuatan militernya.
“Kami melihat bahwa peningkatan kekuatan dan sumber daya NATO, pada kenyataannya, tidak berhenti di gerbang kami,” ujarnya.
Boris Gryzlov mengungkapkan, pasukan tambahan, termasuk senjata berat dipindahkan ke perbatasan Belarus dari Polandia.
Gryzlov memperingatkan bahwa tindakan seperti itu dari NATO dan mitranya tentu saja, tidak luput dari perhatian Rusia.
Dia menambahkan Rusia dan Belarus mengambil pendekatan yang hati-hati untuk perlindungan perbatasan.
Gryzlov menuturkan patroli udara gabungan Rusia-Belarusia diselenggarakan secara teratur, menggunakan pengebom jarak jauh Tu-22M3, pesawat tempur multiperan Su-30SM, dan lainnya.
Gryzlov juga mengumumkan bahwa putaran latihan yang disebut 'Allied Resolve' 2022 akan dimulai pada bulan Februari.
Dia mencatat bahwa negara-negara Barat sering menafsirkan latihan bersama antara Moskow dan Minsk sebagai ancaman bagi mereka.
Baca Juga: Inggris Kirim Rudal Penghancur Tank dan Melatih Tentara Ukraina Bersiap Perang Lawan Rusia
“Militer Rusia dan Belarus dengan jelas dan koheren mendemonstrasikan pelatihan mereka, melakukan latihan mereka dengan sempurna, dan kemudian kembali ke penempatan permanen mereka,” kata duta besar.
Pernyataan Gryzlov datang di tengah meningkatnya ketegangan antara NATO dan Rusia.
Pada akhir November, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan Rusia harus mengerahkan hulu ledak atom di wilayah negaranya jika senjata nuklir NATO maju ke timur melalui Eropa.
Baca Juga: Tentara Polandia yang Membelot ke Belarus Terancam Hukuman Mati, Skrzypczak: Satu Peluru di Dahinya
Hubungan antara Minsk dan Barat telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir, lapor rt.com.
Uni Eropa menuduh Belarus melakukan penerbangan dari negara-negara bermasalah untuk mengobarkan "perang hibrida" melawan Brussels, yang dibantah Belarus.***