Ukraina Mencurigai Kelompok UNC1151 Terkait Intelijen Belarusia atas Serangan Cyber

- 20 Januari 2022, 09:25 WIB
Ukraina mencurigai kelompok UNC1151 terkait intelijen Belarusia atas serangan cyber.
Ukraina mencurigai kelompok UNC1151 terkait intelijen Belarusia atas serangan cyber. /Reuters

Kementerian luar negeri Rusia juga tidak segera menanggapi permintaan komentar atas pernyataannya. Ia sebelumnya membantah terlibat dalam serangan siber, termasuk terhadap Ukraina.

"Pencemaran nama situs hanya untuk menutupi tindakan destruktif yang terjadi di belakang layar dan konsekuensi yang akan kita rasakan dalam waktu dekat," kata Demedyuk dalam komentar tertulis.

Dalam referensi UNC1151, dia berkata: "Ini adalah kelompok spionase dunia maya yang berafiliasi dengan layanan khusus Republik Belarus".

Baca Juga: Akun Media Sosial Milik Pangeran Andrew Dihapus di tengah Skandal yang Membelitnya

Demedyuk, yang pernah menjadi kepala polisi cyber Ukraina, mengatakan kelompok itu memiliki rekam jejak menargetkan Lithuania, Latvia, Polandia dan Ukraina dan telah menyebarkan narasi yang mengecam kehadiran aliansi NATO di Eropa.

"Perangkat lunak berbahaya yang digunakan untuk mengenkripsi beberapa server pemerintah sangat mirip karakteristiknya dengan yang digunakan oleh kelompok ATP-29," katanya, merujuk pada kelompok yang diduga terlibat dalam peretasan Komite Nasional Demokrat sebelum pemilihan presiden AS 2016.

"Kelompok ini mengkhususkan diri dalam spionase dunia maya, yang terkait dengan layanan khusus Rusia (Layanan Intelijen Asing Federasi Rusia) dan untuk serangannya, menggunakan perekrutan atau penyamaran orang dalam di perusahaan yang tepat," kata Demedyuk.

Baca Juga: Jembatan Runtuh, Satu Tewas dan 10 Luka-luka setelah Kendaraan yang Mereka Tumpangi Jatuh ke Sungai Roeburn

Pesan yang ditinggalkan di situs Ukraina pada hari Jumat dalam tiga bahasa: Ukraina, Rusia, dan Polandia. Mereka merujuk ke Volhynia dan Galicia Timur, di mana pembunuhan massal dilakukan di Polandia yang diduduki Nazi Jerman oleh Tentara Pemberontak Ukraina (UPA). Episode tersebut tetap menjadi titik pertikaian antara Polandia dan Ukraina.

Demedyuk menyarankan para peretas telah menggunakan Google Translate untuk terjemahan bahasa Polandia.

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x