Latihan perang itu memicu ketegangan terbaru antara Amerika Serikat dan China, terkait klaim Laut China Selatan.
Laksamana Muda Dan Martin, komandan Carrier Strike Group 1, mengatakan, latihan tersebut menyoroti kemampuan Angkatan Laut AS untuk mengirimkan kekuatan maritim yang luar biasa.
"Angkatan Laut AS dipanggil untuk mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tuturnya.
“Kami berkomitmen untuk memastikan penggunaan laut yang sah dan arus perdagangan yang bebas sambil menghalangi mereka yang menentang visi bersama tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka sekarang dan ke masa depan,” tambahnya.
Beijing memiliki klaim teritorial atas hampir semua Laut China Selatan, dan secara rutin mengecam operasi Washington di wilayah tersebut sebagai pelanggaran kedaulatannya.
Beberapa negara lain, termasuk Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Filipina juga mengklaim berbagai pulau di jalur perairan yang disengketakan itu.***