Namun, dia menolak untuk mempelajari lebih dalam "penilaian intelijen" yang dikutip oleh Washington Post akhir pekan lalu.
Laporan intelijen itu menuduh bahwa invasi Rusia dapat mengakibatkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan ribuan warga sipil tewas.
Baca Juga: Saat Ziarah Kubur, Jangan Sampai Duduk di Atas Makam, Ini Akibat yang Bakal Ditanggung
Menurut Washington Post, pejabat AS telah memberi tahu anggota parlemen dan mitra Eropa tentang perkiraan baru yang mengklaim bahwa Rusia telah mengumpulkan lebih banyak pasukan di dekat perbatasan Ukraina.
Pasukan Rusia dapat segera meluncurkan serangan yang akan mencapai Kiev hanya dalam dua hari, menewaskan 50.000 orang dan menyebabkan hingga lima juta pengungsi untuk lari dari kekacauan.
Wall Street Journal melaporkan Gedung Putih menyetujui rencana dari Pentagon untuk pasukan AS yang ditempatkan di Polandia membantu ribuan orang Amerika berangkat dari Ukraina jika Moskow memerintahkan serangan.
Menurut outlet tersebut, sekitar 30.000 warga AS berada di bekas Republik Uni Soviet.
Para pemimpin Barat telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa Rusia dapat merencanakan invasi ke Ukraina, sebuah tuduhan yang secara konsisten dibantah Moskow.
Kremlin bersikeras bahwa pergerakan pasukannya di wilayahnya sendiri adalah masalah internal dan tidak menjadi perhatian negara lain.***