Network
ZONA PRIANGAN - Amerika Serikat (AS) akan memindahkan beberapa diplomat dari Kiev ke Polandia sebagai antisipasi invasi Rusia ke Ukraina.
Pemindahan diplomat ke Polandia, negara sekutu NATO, dimaksudkan agar AS tetap mempertahankan kehadiran diplomatik di Ukraina.
Sebelumnya, keluarga staf AS di kedutaan telah diperintahkan untuk pergi bulan lalu, tetapi karyawan yang tidak penting dibiarkan memutuskan sendiri apakah mereka ingin pergi atau tinggal.
Baca Juga: Juru Bicara Kremlin: Kamila Kamu Orang Rusia, Jangan Sembunyi, Kalahkan Semua Orang
AS juga tidak menjamin adanya pasukan AS yang akan membantu evakuasi jika Rusia jadi melakukan invasi.
Pejabat AS mengatakan kepada The Associated Press, semua diplomat penting diharapkan sudah meninggalkan Kiev Sabtu pagi.
Presiden Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga dijadwalkan untuk berbicara melalui telepon pada hari Sabtu ini.
Baca Juga: Gunakan Sistem Uragan, Tentara Ukraina Unjuk Kekuatan Hancurkan Rudal Dekat Wilayah Krimea
Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa Rusia dapat melancarkan invasi ke Ukraina dalam beberapa hari.
Keamanan nasional Biden Jake Sullivan mengatakan kepada orang Amerika yang masih di Ukraina untuk keluar dalam "24 hingga 48 jam".
Sullivan juga memperingatkan bahwa tidak ada prospek evakuasi militer AS jika terjadi invasi Rusia.
Pentagon mengumumkan Jumat bahwa pihaknya mengirim 3.000 tentara tambahan dari Divisi Lintas Udara ke-82 yang akan bergabung dengan 1.700 lainnya yang diperintahkan ke Polandia pekan lalu untuk memperkuat pertahanan sekutu NATO itu.
Mereka akan mulai meninggalkan Fort Bragg, Carolina Utara dalam beberapa hari ke depan, lapor nypost.
Misi mereka adalah untuk melatih pasukan negara tuan rumah dan memberikan pencegahan tetapi tidak untuk terlibat dalam pertempuran atau memasuki Ukraina.
Pengerahan itu adalah bagian dari serangkaian manuver yang juga mencakup sekitar 1.000 tentara AS yang berbasis di Jerman yang pindah ke Rumania, sekutu NATO lain yang berbatasan dengan Ukraina.
300 tentara AS lainnya dari unit markas Korps Lintas Udara ke-18 telah tiba di Jerman, di bawah komando Letnan Jenderal Michael E. Kurila.
“Semua mengatakan, 5.000 personel tambahan ini terdiri dari kekuatan yang sangat mobile dan fleksibel, yang mampu melakukan banyak misi,” kata seorang pejabat senior pertahanan.
Mereka dikerahkan untuk meyakinkan sekutu NATO kami, mencegah potensi agresi terhadap sayap timur NATO, berlatih dengan pasukan negara tuan rumah, dan berkontribusi pada berbagai kemungkinan.
Sekitar 80.000 tentara Amerika saat ini dikerahkan di seluruh Eropa di stasiun permanen dan penempatan bergilir.***
