ZONA PRIANGAN - Selama ini, Ukraina menjadi wasir berdenyut, berdarah, dan gatal bagi Rusia.
Itu terjadi karena Ukraina menolak 'pelukan persaudaraan' dari Rusia. Ukraina tidak mau tunduk atas perintah Moskow.
Pendapat itu disampaikan oleh Kapten Gary Tabach, yang merupakan kepala staf misi NATO di Moskow antara 2008 dan 2011.
Baca Juga: Rapper Eminem Tetap Lakukan Gerakan Berlutut di Panggung Super Bowl, Penggemar Beri Dukungan
Menurut Gary Tabach, jika Vladimir Putin memaksakan serangan, Rusia akan menanggung kekalahan "berdarah" dan "kotor".
Gary Tabach menambahkan: "Vladimir Putin menghadapi kekacauan jika dia berani menyerang Ukraina."
Veteran Angkatan Laut AS, yang merupakan perwira pertama kelahiran Uni Soviet yang bertugas, mengatakan Ukraina siap berjuang mati-matian untuk mengusir setiap serangan Rusia.
Baca Juga: Petani Alpukat Michoacan Menangis, Pas Panen Raya Amerika Serikat Tidak Mau Membeli
Dia mengatakan kepada The Sun Online: "Saya pikir itu akan menjadi kekacauan berdarah bagi Rusia."