Ukraina Bantah Lakukan Serangan, Terjadi Ledakan di Lugansk dan Donetsk, Warga Mengungsi ke Rusia

- 19 Februari 2022, 15:19 WIB
Kobaran api akibat ledakan di wilayah Donbass terlihat dari kejauhan.*
Kobaran api akibat ledakan di wilayah Donbass terlihat dari kejauhan.* /rt.com./

ZONA PRIANGAN - Wilayah Ukraina makin panas setelah terjadi dua ledakan di Lugansk. Ledakan tersebut memicu kobaran api.

Kantor berita Sputnik melaporkan, walau Lugansk diguncang dua ledakan, belum ada laporan korban jiwa.

Sementara media lokal mengkonfirmasi, akibat ledakan pertama, saluran pipa di wilayah tersebut terganggu.

Baca Juga: Tentara Wanita Rusia Terkenal Cantik, Mereka Sudah Terlatih Melakukan Kamuflase Tidak Dikenali Lawan

Selain itu, muncul kobaran api yang cukup besar. Sedangkan ledakan kedua terjadi di area pom bensin.

Ledakan itu bukan kali pertama terjadi di Donbass. Sebelumnya, ledakan serupa terjadi di Donetsk, lapor rt.com.

Ledakan yang terjadi di dua wilayah itu, cuma berselang beberapa jam. Warga setempat sempat dilanda kepanikan.

Baca Juga: Pesawat Mata-mata AS Bertemu Jet Tempur Rusia di Atas Laut Mediterania, Pejabat AS: Ada Bukti Video

Itu disebabkan oleh bom mobil, yang menargetkan kendaraan milik kepala milisi rakyat Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan kemerdekaan.

Sebelumnya, kedua republik yang memproklamirkan diri di Lugansk dan Donetsk memerintahkan evakuasi massal warga sipil dari daerah itu ke Rusia.

Warga di sana punya alasan hawatir akan potensi serangan oleh militer Ukraina.

Baca Juga: Bunuh Diri Mengerikan, Ditonton Ribuan Turis Seorang Wanita Terjun dari Kapal Pesiar Carnival ke Teluk Meksiko

Sementara itu, Kiev telah membantah rencana untuk mengambil wilayah yang memisahkan diri dengan paksa.

Ketegangan saat ini memuncak di Ukraina timur, karena dua republik yang memisahkan diri - yang dikenal sebagai Donbass - meredakan pemerintah di Kiev yang merencanakan operasi militer untuk mengklaim wilayah mereka dengan paksa.

Mereka menyebutkan peningkatan tajam dalam insiden di sepanjang garis gencatan senjata, termasuk penggunaan artileri, mortir, dan tank oleh militer Ukraina.

Baca Juga: Bunuh Diri Mengerikan, Ditonton Ribuan Turis Seorang Wanita Terjun dari Kapal Pesiar Carnival ke Teluk Meksiko

Sementara itu, AS dan NATO menuduh Rusia berniat menginvasi Ukraina, meskipun perkiraan tanggal mulai 16 Februari datang dan pergi tanpa insiden. Moskow telah berulang kali menolak tuduhan itu sebagai 'berita palsu'.

Kedua belah pihak menuduh yang lain merencanakan serangan 'bendera palsu' untuk membuat dalih untuk operasi militer.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: RT.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah