Israel Ikut Repot Pindah Kedutaan di Ukraina dari Kyiv ke Lviv, 12.000 Warga Israel Siap Keluar secara Darurat

- 22 Februari 2022, 07:54 WIB
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berbicara kepada Asosiasi Pers Asing di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem pada September lalu.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berbicara kepada Asosiasi Pers Asing di Kementerian Luar Negeri di Yerusalem pada September lalu. /UPI/Debbie Hill

ZONA PRIANGAN - Kementerian Luar Negeri Israel pada hari Senin mengumumkan akan memindahkan kedutaannya dari Kyiv ke Lviv di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia.

Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan itu diambil setelah penilaian situasi di Ukraina dan diskusi dengan pejabat dari negara lain, lapor UPI.com, 21 Februari 2022.

"Menteri Luar Negeri Yair Lapid telah memutuskan untuk menginstruksikan staf di Kedutaan Besar Israel di Kyiv untuk pindah ke kantor konsuler yang dibuka di kota Lviv di Ukraina barat," bunyi pernyataan itu.

Baca Juga: 'Ikatan Cinta' Selasa 22 Februari 2022: Andin Melahirkan, Al Menemukan Reyna dengan Balon Biru di Tangan

Kantor konsuler Israel di Lviv telah bekerja sejak Kamis untuk memberikan dokumen perjalanan kepada warganya dan akan membantu mereka yang tertarik meninggalkan negara itu, terutama melalui penyeberangan perbatasan darat ke negara-negara tetangga.

Kementerian mengatakan diplomat Israel telah bertemu dengan pejabat di Polandia, Slovakia, Rumania, Moldova dan Hungaria untuk memastikan bahwa warga Israel akan dapat menyeberang keluar dari perbatasan Ukraina.

"Kementerian Luar Negeri siap untuk perkembangan apa pun, termasuk kemungkinan keluarnya jalur darat," bunyi pernyataan itu.

Baca Juga: Iran Meluncurkan Rudal Baru yang Dapat Menjangkau Pangkalan Israel dan AS di Kawasan Tersebut

Sekitar 4.000 orang Israel meninggalkan Ukraina pada Senin, menurut Jerusalem Post. Diperkirakan ada 12.000 orang Israel di Ukraina sebelum keberangkatan mereka.

Lapid mengatakan kepada Jerusalem Post bahwa dia harus "lebih berhati-hati daripada menteri luar negeri lainnya di dunia" karena Rusia dan Ukraina memiliki populasi Yahudi yang besar.

Dia mengatakan dia berharap upaya mediasi oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron akan terbukti berhasil dalam menghindari invasi.

Baca Juga: Pos Perbatasan Rusia di Desa Shcherbakovo Hancur Terkena Proyektil, Ukraina Tolak Bertanggung Jawab

Keputusan oleh Israel datang satu minggu setelah Amerika Serikat memindahkan sementara kedutaannya ke Lviv dan hanya beberapa hari setelah Inggris juga memindahkan kedutaannya ke Lviv.

Awal bulan ini, Kanada mengatakan akan memindahkan sementara kedutaannya ke Lviv, Politico melaporkan. Jerman mengatakan akan tetap membuka kedutaan di Kyiv dan memindahkan meja konsulatnya ke Lviv, sementara Belanda mengatakan sebagian besar personelnya akan meninggalkan negara itu.***

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: UPI.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x