Veteran Pasukan SAS Inggris yang Ahli Penggunaan Rudal Stinger Akan Menghadapi Tentara Rusia di Garis Depan

- 1 Maret 2022, 20:28 WIB
Foto ilustrasi anggota pasukan elit SAS Inggris.*
Foto ilustrasi anggota pasukan elit SAS Inggris.* /MILpictures /Tom Weber

Diyakini operasi itu tidak dibayar oleh pemerintah Inggris tetapi akan didanai oleh sebuah negara di Eropa, yang masih belum disebutkan namanya, melalui perusahaan militer swasta.

Rencana tersebut adalah cara untuk mendukung Ukraina secara militer tetapi tanpa secara resmi mengirim pasukan yang bertugas ke medan perang melawan pasukan Vladimir Putin.

Baca Juga: Laju Tank Rusia Tertahan Setelah Warga Sipil di Kota Zaporizhzhia Membangun Barikade dan Parit Pertahanan

Lebih dari selusin veteran telah tiba di Ukraina dan selusin lainnya akan melakukan perjalanan ke sana minggu ini.

Di antara mereka adalah perwira, sersan dan kopral yang telah bertempur di seluruh dunia tetapi belum ada perwira Angkatan Darat yang mendaftar.

Keberangkatan mereka, merespons harapan Presiden Ukraina Zelensky yang mengumumkan seruan internasional untuk mempersenjatai orang-orang untuk pergi ke Ukraina dan membantu mempertahankan tanah airnya.

Baca Juga: Tentara Rusia yang Menyerahkan Diri ke Ukraina Mendapat Uang Insentif Sebesar Rp675 Ribu

Sejauh ini, menurut angka resmi Ukraina, pasukannya telah membunuh 5.300 tentara Rusia dalam pertempuran sengit untuk kota-kota di seluruh negeri.

Tim mantan SAS telah bertempur di seluruh Afghanistan, Irak, dan di tempat lain secara global, tulis Daily Star.

Seorang mantan pria SAS mengatakan kepada Daily Mirror: “Ini harus terjadi dengan sangat cepat karena situasi di Ukraina sekarang putus asa dan mereka membutuhkan bantuan segera."

Halaman:

Editor: Parama Ghaly

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x