Diyakini operasi itu tidak dibayar oleh pemerintah Inggris tetapi akan didanai oleh sebuah negara di Eropa, yang masih belum disebutkan namanya, melalui perusahaan militer swasta.
Rencana tersebut adalah cara untuk mendukung Ukraina secara militer tetapi tanpa secara resmi mengirim pasukan yang bertugas ke medan perang melawan pasukan Vladimir Putin.
Lebih dari selusin veteran telah tiba di Ukraina dan selusin lainnya akan melakukan perjalanan ke sana minggu ini.
Di antara mereka adalah perwira, sersan dan kopral yang telah bertempur di seluruh dunia tetapi belum ada perwira Angkatan Darat yang mendaftar.
Keberangkatan mereka, merespons harapan Presiden Ukraina Zelensky yang mengumumkan seruan internasional untuk mempersenjatai orang-orang untuk pergi ke Ukraina dan membantu mempertahankan tanah airnya.
Baca Juga: Tentara Rusia yang Menyerahkan Diri ke Ukraina Mendapat Uang Insentif Sebesar Rp675 Ribu
Sejauh ini, menurut angka resmi Ukraina, pasukannya telah membunuh 5.300 tentara Rusia dalam pertempuran sengit untuk kota-kota di seluruh negeri.
Tim mantan SAS telah bertempur di seluruh Afghanistan, Irak, dan di tempat lain secara global, tulis Daily Star.
Seorang mantan pria SAS mengatakan kepada Daily Mirror: “Ini harus terjadi dengan sangat cepat karena situasi di Ukraina sekarang putus asa dan mereka membutuhkan bantuan segera."