Kapal-kapal Perang Rusia Terus Mendesak ke Pelabuhan, Tentara Ukraina Masih Melindungi Odessa

- 5 Maret 2022, 19:07 WIB
Seorang prajurit Ukraina berdiri di dekat tank Rusia yang ditangkap di utara wilayah Kharkiv pada 4 Maret 2022.*
Seorang prajurit Ukraina berdiri di dekat tank Rusia yang ditangkap di utara wilayah Kharkiv pada 4 Maret 2022.* /Press Service of The Ukrainian Group Forces /Irina Rybakova

ZONA PRIANGAN - Memasuki hari ke-10 perang Rusia-Ukraina ditandai gencatan senjata di Kota Mariupol dan Volnovakha.

Hal itu memberi kesempatan kepada warga untuk mengungsi ke tempat aman, di samping membuka jalur makanan dan obat-obatan.

Wali Kota Mariupol, Vadim Boychenko, mengatakan kota itu "diblokade" oleh pasukan Rusia dan menyerukan gencatan senjata dan koridor kemanusiaan untuk makanan dan obat-obatan.

Baca Juga: Rusia Melepaskan 500 Rudal tapi Angkatan Udara Ukraina Masih Bisa Menerbangkan Jet Tempur

Sementara di Kota Kharkiv dan Okhtyrka, pertempuran masih berlangsung sengit. Rusia meningkatkan serangan berat.

Tentara Ukraina memberi perlawanan gigih di Chernihiv dan Mykolaiv. Rusia belum mengambil kendali di dua kota ini.

Dikutip nypost, penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovich mengatakan, tentara dan warga secara heroik memberi perlawanan terhadap pasukan Rusia.

Baca Juga: Tentara Rusia Memegang Granat Ancam Meledakkan Kota Konotop, Warga Tidak Takut Justru Mendorong Punggungnya

Oleksiy Arestovich mengungkapkan, tentara Ukraina juga melindungi Odessa dari kapal-kapal Rusia yang telah berulang kali menyerang pelabuhan selatan.

Konvoi besar-besaran pasukan Rusia yang menuju ke Kiev tetap terhenti karena masalah logistik, tetapi penembakan sering terdengar dari pusat ibukota.

Rusia mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa, setelah serangan udara Jumat, meningkatkan kekhawatiran akan bencana nuklir internasional.

Baca Juga: Saat Terjadi Perang Rusia-Ukraina, Cewek Cantik Ini Jadi Pusat Perhatian, Dapat Julukan 'Gadis Bond'

Sebuah "proyektil" menghantam pusat pelatihan, memicu kobaran api yang besar. Kondisi itu sempat mengkhawatirkan terjadinya ledakan.

Itu tidak merusak salah satu dari enam reaktor pabrik, sebuah badan PBB menemukan. Para pejabat melaporkan tidak ada lonjakan radiasi.

Kementerian Pertahanan Rusia menyalahkan serangan pembangkit nuklir pada "kelompok sabotase" Ukraina, tanpa memberi bukti.***

Editor: Parama Ghaly

Sumber: nypost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x