Chernobyl Lumpuh, Sistem Perlindungan yang Memantau Tingkat Radiasi Berhenti Mentransmisikan Data

- 9 Maret 2022, 15:03 WIB
Seorang karyawan berjalan di pusat kendali reaktor ketiga yang berhenti di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Chernobyl, Ukraina. Gambar diambil 20 April 2018.
Seorang karyawan berjalan di pusat kendali reaktor ketiga yang berhenti di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl di Chernobyl, Ukraina. Gambar diambil 20 April 2018. /REUTERS/Gleb Garanich

Uni Eropa baru-baru ini meminta IAEA untuk menjaga pembangkit nuklir Ukraina, dua di antaranya sekarang berada di bawah kendali Rusia, dan memobilisasi bantuan internasional jika terjadi keadaan darurat, menurut Reuters.

Pasukan Rusia juga telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia Ukraina, yang terbesar di Eropa, serta Chernobyl.

Baca Juga: Asap Perang Nuklir Akan Memicu Perubahan Iklim, Berdampak Buruk pada Produksi Pangan dan Kesehatan Manusia

Kepala kebijakan energi UE Kadri Simson menulis dalam sebuah surat kepada direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi: "Saya meminta IAEA melakukan yang terbaik untuk memastikan keselamatan nuklir fasilitas nuklir Ukraina di bawah kondisi perang saat ini."

Surat itu menyatakan bahwa Rusia "harus segera menghentikan tindakan kekerasannya terhadap Ukraina dan pertama-tama dan terutama mengembalikan semua fasilitas nuklir Ukraina ke kendali operasional dan regulasi penuh Ukraina."

Baca Juga: Belarusia Menyetujui Langkah Nuklir karena Sanksi Terhadap Rusia akan Mendorongnya ke Perang Dunia Ketiga

Bencana Chernobyl di Ukraina Soviet saat itu mengirim awan bahan nuklir ke sebagian besar Eropa pada tahun 1986 setelah uji keamanan yang gagal di reaktor keempat pembangkit atom.

Puluhan tahun kemudian, menjadi daya tarik wisata dan kisahnya telah dibuat dalam berbagai program TV.***

Halaman:

Editor: Didih Hudaya ZP

Sumber: Dailystar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah