ZONA PRIANGAN - Pasukan Rusia berhasil menciptakan ketakutan warga Ukraina, setidaknya itu terjadi di Kota Mariupol.
Warga di Kota Mariupol kini sulit untuk mendapatkan makanan, air, listrik bahkan perawatan medis sangat minim.
Sementara pasukan Vladimir Putin terus mengepung dan membombardir Kota Mariupol, lapor pejabat Palang Merah.
Baca Juga: Komandan Resimen Tank Rusia Tewas, Ketika Tentara Ukraina Lakukan Penyergapan dan Luncurkan Roket
Lebih mengerikan lagi, di Kota Mariupol mulai banyak mayat, sehingga warga setempat melakukan penguburan massal.
Di sisi lain, pasukan Kremlin menolak untuk memberi izin konvoi bantuan makanan. Warga di sana mulai berebut makanan sisa dan terancam kelaparan.
Cuaca di Kota Mariupol pun menambah penderitaan warga, suhu menusuk tulang hingga minus 12 deracat celcius.
Warga Mariupol melaporkan, saluran telepon terputus dan tiang-tiang macet selama berhari-hari. Tapi pekerja Palang Merah Sasha Volkov berhasil mendapatkan pesan melalui telepon satelit.
Dia berkata: “Semua toko dan apotek dijarah empat hingga lima hari yang lalu. Beberapa orang masih memiliki makanan tetapi saya tidak yakin berapa lama itu akan bertahan.
“Banyak orang melaporkan tidak memiliki makanan untuk anak-anak. Orang-orang mulai saling berebut untuk mendapatkan makanan,” tuturnya.
Menurut The Sun, pasukan Rusia melakukan serangan udara di unit bersalin rumah sakit - menewaskan sedikitnya tiga orang, termasuk seorang bayi.
Rumah sakit hanya berfungsi sebagian karena dewan kota mengirimkan jatah bahan bakar kepada mereka.
Mereka telah kehabisan obat kanker, obat penghilang rasa sakit dan insulin untuk penderita diabetes dan persediaan darah yang rendah.
Ledakan brutal di Arktik membuat suhu terasa seperti minus 12C tadi malam dan diperkirakan tidak akan melebihi titik beku hingga Senin.
Penyakit mengoyak tempat perlindungan bom saat keluarga meringkuk siang dan malam dalam kondisi lembab dan penuh sesak tanpa air mengalir untuk toilet.***