"Mantan presiden Ossetia Selatan meminta untuk tidak menarik kesimpulan tergesa-gesa dan tidak menuduh orang-orang desersi," ungkapnya.
"Presiden penyelidikan dengan cermat situasi ketika tentara dikirim ke operasi tempur tanpa perlengkapan lengkap dan persediaan senjata, pakaian hangat, dan peralatan pelindung," tambahnya.
Dalam keterangan gambar, Alik Puhati menambahkan: "Prajurit yang kembali di perbatasan Rusia dan Ossetia Selatan."
"Mereka menumpang rumah."
Dikutip Express, Ossetia Selatan sangat penting bagi konflik yang sedang berlangsung antara Ukraina dan Rusia.
Ossetia Selatan yang memisahkan diri dari Georgia ada rencana untuk menjadi bagian dari Federasi Rusia.
Baca Juga: Jenderal Rusia Bisa Jadi Berbohong kepada Putin tentang Kebenaran Bencana Serta Kemajuan Invasi
Rusia mengakui Ossetia Selatan sebagai negara merdeka pada 2008 setelah berperang singkat dengan Georgia.
Ini telah memberikan wilayah separatis dengan dukungan keuangan yang luas, menawarkan kewarganegaraan Rusia kepada penduduknya dan menempatkan ribuan tentara Rusia di sana.