"Mariupol telah menjadi simbol perlawanan Ukraina, dan tanpa penaklukannya, Putin tidak bisa duduk di meja perundingan," kata Fesenko yang dikutip Aljazeera.
Perunding Ukraina dan Rusia bertemu untuk pembicaraan tatap muka minggu ini di Istanbul Turki, tetapi menggambarkan pembicaraan itu sebagai "sulit".
Baca Juga: Hadapi Ancaman Rusia, Inggris Siap Gunakan Senapan 'Pembuat Janda', Muntahkan 8.000 Peluru per Menit
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Sabtu bahwa “yang utama adalah pembicaraan berlanjut, baik di Istanbul atau di tempat lain”.
Putaran baru pembicaraan belum diumumkan.
Tetapi negosiator Ukraina David Arakhamia mengatakan pada hari Sabtu bahwa kemajuan yang cukup telah dibuat untuk memungkinkan pembicaraan langsung antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky.
Baca Juga: Gempuran Tentara Ukraina Tewaskan Komandan Brigade Serangan Udara Rusia, Korban Dimakamkan di Ryazan
“Pihak Rusia mengkonfirmasi tesis kami bahwa rancangan dokumen telah cukup dikembangkan untuk memungkinkan konsultasi langsung antara para pemimpin kedua negara,” kata Arakhamia.
Rusia belum mengomentari kemungkinan itu.***